Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Rudal Israel Membuat Bandara Internasional Damaskus di Suriah Tak Berfungsi

Kompas.com - 02/01/2023, 13:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

DAMASKUS, KOMPAS.com - Serangan rudal Israel pada Senin (2/1/2023) mengakibatkan Bandara Internasional Damaskus di ibu kota Suriah tidak berfungsi dan menewaskan dua tentara.

Hal tersebut dilaporkan oleh kantor berita negara Suriah SANA mengutip sumber militer.

Sumber itu mengatakan kepada SANA, sekitar pukul 02.00 waktu setempat Israel melakukan serangan rentetan rudal menargetkan Bandara Internasional Damaskus dan sekitarnya.

Baca juga: Seberapa Ekstrem Pemerintahan Baru Israel?

Serangan itu menyebabkan "kematian dua tentara ... membuat Bandara Internasional Damaskus tidak berfungsi," lanjutnya, dikutip dari kantor berita AFP.

"Pos-pos Hezbollah dan kelompok pro-Iran di dalam bandara dan sekitarnya, termasuk gudang senjata (dihantam serangan rudal)", kata kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, Rami Abdul Rahman, kepada AFP.

Sejak perang saudara pecah di Suriah pada 2011, Israel telah melakukan ratusan serangan udara terhadap negara tetangganya itu dengan menargetkan pasukan pemerintah, serta pasukan sekutu yang didukung Iran dan milisi Hezbollah dari Lebanon.

Israel jarang mengomentari laporan serangannya, tetapi berulang kali berkata bahwa tidak akan membiarkan musuh bebuyutannya yaitu Iran mendapat pijakan di Suriah.

Baca juga:

Kali terakhir Bandara Internasional Damaskus tidak berfungsi adalah pada Juni 2022, juga setelah serangan udara Israel.

Serangan udara pada Senin (2/1/2023) di Suriah terjadi setelah negara yang dilanda perang itu mengalami jumlah kematian tahunan terendah, sejak konflik dimulai lebih dari satu dekade lalu.

Setidaknya 3.825 orang tewas dalam perang Suriah pada 2022, menurut angka yang dikumpulkan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris – turun dari 3.882 pada tahun sebelumnya.

Di antara korban tewas pada 2022 adalah 1.627 warga sipil termasuk 321 anak-anak, menurut Observatorium yang bergantung pada jaringan luas sumber lapangan di Suriah.

Setelah bertahun-tahun pertempuran mematikan dan pemboman menyusul penindasan brutal protes anti-pemerintah tahun 2011, konflik banyak mereda dalam tiga tahun terakhir.

Namun, pertempuran sporadis kadang masih terjadi terutama di bagian timur Suriah.

Baca juga: Investigasi BBC Ungkap Kecurangan TikTok, Ambil Untung 70 Persen dari Streaming Mengemis Pengungsi Suriah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com