WUHAN, KOMPAS.com – Ribuan warga China merayakan tahun baru 2023 dengan turun ke jalan dan mengikuti sejumlah perayaan pada Sabtu (31/12/2022) malam.
Di satu sisi, pihak berwenang dan media pemerintah berusaha meyakinkan publik bahwa wabah Covid-19 yang melanda seluruh negeri telah terkendali dan mendekati puncaknya.
Reuters melaporkan, perayaan tahun baru di China tidak terpengaruh di tengah ledakan kasus Covid-19.
Di Wuhan, tempat virus corona pertama kali teridentifikasi pada akhir 2019, warga sudah merasa tidak cemas dampak pelonggaran pembatasan Covid-19, terutama di kalangan kaum muda dan sehat.
“Pada dasarnya, sekarang saya dan teman-teman merasa relatif positif dan optimistis,” kata seorang pria berusia 29 tahun bermarga Wu.
“Banyak orang keluar dan berkeliling,” sambungnya, sebagaimana dilansir Reuters.
Sementara itu, ada antrean panjang orang-orang di unit gawat darurat (UGD) Rumah Sakit Tongji Wuhan, fasilitas utama untuk pasien Covid-19.
Baca juga: Presiden Taiwan Tawarkan China Bantuan Tangani Ledakan Covid-19
Salah satu warga yang ikut mengantre yang hanya ingin disebutkan marganya, Huang (72), mengaku merasa tidak enak badan.
“Saya tidak punya tenaga. Saya tidak bisa bernapas. Kemarin saya dalam keadaan sehat. Saya menjalani rontgen untuk memeriksa paru-paru saya. Rumah sakit ini banyak masalah, Anda harus menunggu beberapa waktu yang lama,” ujarnya.
Pembalikan pembatasan Covid-19 yang ketat, serta akurasi data kasus dan kematian, semakin diawasi baik di dalam maupun luar negeri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.