Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Tewas dalam Bentrokan Somaliland, Pengunjuk Rasa Vs Pasukan Keamanan

Kompas.com - 02/01/2023, 08:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

LAASCAANOOD, KOMPAS.com – Sedikitnya 20 orang tewas di wilayah Somaliland dalam bentrokan antara pengunjuk rasa anti-pemerintah dan pasukan keamanan selama beberapa hari.

Jumlah korban tewas tersebut diinformasikan oleh seorang dokter di rumah sakit umum, sebagaimana dilansir Reuters, Minggu (1/1/2023).

Selama lebih dari sepekan, polisi dan militer telah memerangi para pengunjuk rasa di Laascaanood.

Baca juga: Bocah Laki-laki Tewas di Tengah Bentrokan Suporter Maroko dengan Perancis

Laascaanood adalah kota di timur Somaliland yang dipersengketakan antara Somaliland dan Puntland, salah satu daerah semi-otonom Somalia.

Mohamed Farah, seorang dokter di Rumah Sakit Laascaanood, mengatakan kepada Reuters bahwa sedikitnya 20 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Dia mengaku bahwa dia telah melihat jenazah-jenazah korban dibawa ke fasilitas tersebut.

Para pengunjuk rasa menuntut Somaliland menyerahkan kendali Kota Laascaanood ke Puntland dan juga menuduh pasukan keamanan gagal mengakhiri ketidakamanan di kota itu.

Baca juga: China Lockdown Kota Zhengzhou Usai Bentrokan Massa dan Polisi di Pabrik iPhone

“Somaliland secara paksa menduduki Laascaanood dan gagal mengamankannya. Kami menuntut mereka hengkang,” kata Adaan Jaamac Oogle, juru bicara pengunjuk rasa kepada Reuters.

“Kami tidak bisa menoleransi pertumpahan darah warga sipil yang terus berlanjut,” sambung Oogle.

Juru bicara kepolisian tidak segera menanggapi telepon dari Reuters yang meminta komentar.

Somaliland memisahkan diri dari Somalia pada 1991 tetapi belum mendapatkan pengakuan internasional yang luas atas kemerdekaannya.

Baca juga: Kerusuhan di Pabrik iPhone China, Bentrokan Brutal Terjadi antara Massa dengan Petugas Berbaju Hazmat

Sebagian besar wilayah Somaliland cenderung damai, sementara Somalia bergulat dengan perang saudara selama 30 tahun.

Wakil Presiden Puntland Ahmed Elmi Osman Karash menuduh pasukan keamanan melakukan kekerasan.

“Apa yang dilakukan tentara Somaliland adalah pembantaian warga sipil,” kata Karash kepada Reuters melalui telepon.

Menteri Informasi Somaliland Salebaan Ali Koore mengimbau para pengunjuk rasa dalam sebuah pernyataan untuk menghentikan demonstrasi mereka dan memulai negosiasi dengan pemerintah.

Baca juga: Bentrokan Pecah di Peru antara Polisi dan Pengunjuk Rasa yang Menuntut Presiden Castillo Mundur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com