Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan di Pabrik iPhone China, Bentrokan Brutal Terjadi antara Massa dengan Petugas Berbaju Hazmat

Kompas.com - 23/11/2022, 19:32 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

ZHENGZHOU, KOMPAS.com - Kerusuhan di pabrik iPhone China kembali pecah pada Rabu (23/11/2022) menurut gambar-gambar yang beredar di Weibo dan Twitter, yang beredar dari Zhengzhou, China tengah.

Guardian mewartakan, video menunjukkan protes besar-besaran ratusan pekerja yang turun ke jalan pada siang hari. Beberapa dari mereka dihadang oleh barisan polisi anti huru hara dan petugas berpakaian hazmat.

Beberapa video menunjukkan para pekerja mengeluh tentang makanan yang telah disediakan, sementara yang lain mengatakan mereka tidak menerima bonus seperti yang dijanjikan.

Baca juga: Beijing Hadapi Ujian Paling Parah Hadapi Pandemi Covid-19

Satu klip diambil dari streaming langsung menunjukkan lusinan pekerja di malam hari berteriak teriak: “Lindungi hak kami! Lindungi hak kami!”

Protes itu disuarakan massa saat mereka menghadapi barisan petugas polisi dan kendaraan polisi dengan lampu berkedip, menurut kantor berita AFP.

Lebih lanjut menurut laporan AFP, seorang pekerja menyeret barikade logam di sekitar lahan itu saat kepulan asap mengepul dari kendaraan, perekam video di latar belakang kemudian terdengar mengatakan: “Mereka bergegas masuk! Bom asap! Gas air mata!.”

Satu foto yang diambil pada siang hari menunjukkan sisa-sisa gerbang yang hangus, tampaknya terbakar pada malam hari.

Reuters tidak segera dapat memverifikasi keaslian video tersebut. Foxconn tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Tagar Weibo "Kerusuhan Foxconn" tampaknya disensor secara online pada Rabu (23/11/2022), sementara beberapa unggahan teks yang merujuk pada protes skala besar di pabrik Foxconn tetap aktif.

Baca juga: Beijing Hadapi Situasi Covid-19 Terparah sejak Dimulainya Pandemi, Laporkan Kematian Pertama dalam 6 Bulan

Pabrik Zhengzhou adalah pabrik iPhone terbesar di dunia dengan sekitar 200.000 pekerja.

Pelarian pekerja di Pabrik iPhone China ini telah terekam dan beredar luas di media sosial sejak akhir Oktober,

Kerusuhan Foxcoon terbaru ini dilakukan karena pekerja frustrasi atas perlakuan terhadap karyawan dan bagaimana kasus covid-19 ditangani di kawasan itu. Pekerja menyorot ketersediaan makanan yang dinilai tidak memadai.

Dalam upaya untuk memulihkan produksi, pabrikan memulai upaya untuk meyakinkan pekerja untuk tetap tinggal dan merekrut lebih banyak staf, menjanjikan gaji dan bonus per jam yang lebih tinggi.

Pabrik Foxconn mempertahankan apa yang disebut operasi loop tertutup di pabrik Zhengzhou karena situasi covid-19 China. Dalam sistem itu, staf diwajibkan tetap tinggal dan bekerja di tempat yang terisolasi dari dunia luar.

Pengekangan dan ketidakpuasan pekerja telah mengganggu kinerja produksi. Apple awal bulan ini akhirnya mengumumkan bahwa pengiriman model iPhone 14 premium akan menurun.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com