Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kishida Kehilangan Menteri Keempat dalam 3 Bulan, Terbaru Menteri Rekonstruksi Jepang Mundur

Kompas.com - 27/12/2022, 15:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Menteri Rekonstruksi Jepang Kenya Akiba mengundurkan diri pada Selasa (26/12/2022), karena dugaan penyimpangan keuangan.

Akiba menjadi menteri keempat yang meninggalkan kabinet Perdana Menteri Fumio Kishida hanya dalam tiga bulan.

Dia dilaporkan mendapat kecaman atas dugaan pembayaran politik ilegal kepada asisten, istri, dan ibunya.

Baca juga: 3 Menteri di Jepang Mundur dalam Sebulan, Terbaru Mendagri

Namun, kepada wartawan, Akiba berucap, "Saya percaya tidak ada ilegalitas dalam tindakan saya. (Tapi) Bukan keinginan saya untuk melihat proses anggaran dan agenda legislatif lainnya terhenti”.

Sebagaimana dikutip dari AFP, pengunduran Akiba datang saat Kishida berjuang melawan beberapa peringkat dukungan terendah dari masa jabatannya.

Publik semakin kecewa dengan cabinet Kishida setelah serangkaian skandal dan pengungkapan tentang hubungan antara anggota parlemen dan sekte Gereja Unifikasi.

Mundurnya Akiba terjadi setelah menteri dalam negeri Jepang mengundurkan diri bulan lalu karena dugaan penyimpangan dana kampanye.

Sebelum itu, menteri kehakiman lebih mengundurkan diri setelah dikabarkan mengatakan pekerjaannya yang "low-profile" hanya menghasilkan liputan media ketika menyetujui hukuman mati.

Baca juga: Hujan Salju Lebat di Jepang Tewaskan 17 Orang

Sementara pada Oktober, menteri revitalisasi ekonomi Jepang mengundurkan diri atas tuduhan hubungan dengan Gereja Unifikasi.

Sekte tersebut telah menjadi sorotan sejak muncul laporan bahwa pria yang dituduh membunuh mantan perdana menteri Shinzo Abe membenci organisasi tersebut atas sumbangan yang diberikan ibunya yang membuat keluarga bangkrut.

Gereja, yang secara resmi dikenal sebagai Federasi Keluarga untuk Perdamaian dan Penyatuan Dunia, telah membantah melakukan kesalahan.

Peringkat dukungan untuk kabinet Kishida berada di dekat dengan "tingkat bahaya" yakni sebesar 30 persen, dan ada spekulasi dia dapat merombak kabinetnya sebelum sesi parlemen berikutnya dibuka pada bulan Januari.

Baca juga: China Dituding Jalankan Kantor Polisi Rahasia di Jepang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com