Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kazakhstan Siap Buka Jalan Kerja Sama yang Lebih Besar dengan Indonesia

Kompas.com - 27/12/2022, 12:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sarekenov menegaskan, ketika dunia sedang dihadapkan pada tantangan yang terkait dengan kesulitan geopolitik dan ekonomi saat ini, kerja sama yang lebih erat antara Kazakhstan dan Indonesia menjadi penting.

"Kami bertekad untuk memperkuat hubungan kami dengan Indonesia di tahun mendatang, yang menandai peringatan 30 tahun hubungan diplomatik antara negara-negara kami. Kami telah menetapkan dasar yang kuat untuk memperluas kerja sama kami. Saya memiliki setiap alasan untuk percaya bahwa kita akan mencapai tujuan kita bersama-sama karena kita berbagi keinginan untuk ikatan yang kuat," jelas dia.

Dunia menghadapi kesulitan tahun ini

Sarekenov menyampaikan, dunia telah menghadapi banyak kesulitan pada tahun 2022.

Beberapa kesulitan itu akrab, sedangkan yang lain mungkin tidak pernah terbayangkan akan terjadi setahun yang lalu.

Baca juga: Kazakhstan Panggil Dubes Rusia Gelar Pembicaraan Serius, Ini Sebabnya

Dia berpendapat, situasi di Ukraina khususnya, telah memengaruhi seluruh dunia, termasuk secara tidak langsung menyebebkan kemerosotan ekonomi dan ketegangan geopolitik yang meresahkan.

Sarekenov mengatakan, efek samping perang telah berdampak pada semua ekonomi, termasuk Kazakhstan, dan bahaya resesi di seluruh dunia serta inflasi yang meroket merusak sentimen bisnis di wilayah Asia Tengah.

"Kazakhstan bisa berbalik ke dalam dengan latar belakang yang sulit ini, terutama mengingat peristiwa tragis yang terjadi di negara kami pada Januari 2022, ketika kami menghadapi upaya kudeta melalui kekerasan bersenjata," ucap dia.

Sarekenov menyebut, pada saat itu banyak orang skeptis bahwa Kazakhstan akan pulih.

Beberapa mempertanyakan apakah hal itu akan tercapai, terlepas dari janji dan komitmen kuat pemerintah untuk reformasi, demokratisasi, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) yang berkelanjutan.

"Ketika kami mendekati akhir tahun yang bergejolak ini, kami dapat dengan yakin menyatakan bahwa Kazakhstan telah menepati janjinya. Kami telah mengubah negara kami melalui inisiatif politik dan sosial ekonomi yang signifikan, selain menunjukkan ketahanan dan stabilitas kami," kata dia.

Baca juga: Ada Mobilisasi Militer, Banyak Warga Rusia Lari ke Kazakhstan

Referendum nasional

Setelah referendum nasional pada bulan Juni, Kazakhstan menerapkan amandemen konstitusi untuk mengurangi kekuasaan Presiden, parlemen yang lebih berpengaruh, Mahkamah Konstitusi independen, membuat partai politik baru, pemilihan langsung Walikota, dan perubahan penting lainnya.

Pada bulan November, Kazakhstan pun telah mengadakan pemilihan presiden di bawah konstitusi baru.

Itu berarti bahwa semua kepala negara di masa depan, termasuk Presiden Kassym-Jomart Tokayev saat ini, akan menjalani masa jabatan tujuh tahun tanpa hak untuk dipilih kembali.

"Pemilu yang adil dan transparan telah menjadi tonggak penting dalam pembangunan demokrasi negara kami," ucap Sarekenov.

Dia menyampaikan, peristiwa kerusuhan Kazakhstan pada Januari lalu juga telah memberikan pelajaran berharga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com