Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin "Kepeleset Lidah", Perdana Sebut Perang dalam Konflik Ukraina

Kompas.com - 23/12/2022, 19:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com – Presiden Rusia Vladimir Putin untuk pertama kalinya di depan publik memakai kata “perang” untuk menyebut konflik yang saat ini berkecamuk di Ukraina.

Istana Kepresidenan Rusia alias Kremlin serta outlet-otlet media pemerintah selalu menyebut invasi Rusia ke Ukraina sebagai operasi militer khusus.

Para ahli meyakini penyebutan operasi militer khusus sebagai cara untuk mengontrol narasi konflik dan menentukan syarat keberhasilannya.

Baca juga: Tanggapan PBB Setelah Putin Nyatakan Semakin Cepat Konflik di Ukraina Berakhir Kian Baik

Pada Kamis (22/12/2022), Putin akhirnya mengucapkan kata perang untuk menyebut invasi Rusia ke Ukraina yang kini telah memasuki bulan ke-10.

“Tujuan kami bukan untuk memutar roda konflik militer. Akan tetapi, sebaliknya, untuk mengakhiri perang ini,” kata Putin kepada wartawan.

Dia juga menyerukan solusi diplomatik dengan menyatakan bahwa semua konflik bersenjata pasti berakhir melalui jalur diplomasi atau negosiasi.

“Saya telah mengatakan berkali-kali: intensifikasi permusuhan menyebabkan kerugian yang tidak dapat dibenarkan,” kata Putin.

Baca juga: Putin Klaim Rusia Tak Pernah Tolak Negosiasi seperti Ukraina

Cepat atau lambat, ujar Putin, pihak yang berkonflik akan duduk bersama dan membuat kesepakatan.

“Semakin cepat kesadaran ini datang kepada mereka yang menentang kita, semakin baik. Kami tidak pernah menyerah dalam hal ini,” papar Putin.

Mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, pembawa acara CNN Kaitlan Collins mengetwit bahwa pandangan awal AS tentang pernyataan Putin tersebut merupakan ketidaksengajaan.

Pejabat AS tersebut meyakini Putin “kepeleset lidah” alias salah bicara mengingat konteks ucapannya, sebagaimana dilansir Newsweek.

Baca juga: Gamblang, Putin Nyatakan Siap Mengakhiri Perang di Ukraina

“Dia menghindari mengatakannya (perang) selama 10 bulan sekarang, jadi para pejabat akan melihat bagaimana Kremlin menjelaskannya dalam beberapa hari mendatang,” tambah pejabat tersebut dikutip Collins.

Di sisi lain, Gedung Putih memilih untuk tidak menggubris pernyataan Putin mengenai Rusia yang ingin mengakhiri perang di Ukraina.

Juru Bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan, Putin sama sekali tidak menunjukkan indikasi bahwa dia bersedia bernegosiasi untuk mengakhiri perang.

“Justru sebaliknya,” kata Kirby kepada wartawan saat briefing online, sebagaimana dilansir Reuters.

“Semua yang dia (Putin) lakukan di darat dan di udara menunjukkan seorang pria yang ingin terus melakukan kekerasan terhadap rakyat Ukraina,” ucap Kirby.

Baca juga: Zelensky Kunjungi AS, Putin Beri Pidato Keras

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Global
PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

Global
Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Global
Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Global
Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Global
Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Global
Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Global
Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Internasional
Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Global
Skandal Mantan Pengacara Militer Bocorkan Dokumen Perang Afghanistan

Skandal Mantan Pengacara Militer Bocorkan Dokumen Perang Afghanistan

Global
Israel: Kendaraan PBB Kena Serangan karena di Zona Tempur Rafah

Israel: Kendaraan PBB Kena Serangan karena di Zona Tempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com