Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lonjakan Covid-19 China: Warga China di Singapura Antre Kirim Panadol untuk Keluarga di Negaranya

Kompas.com - 22/12/2022, 08:46 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNA

SINGAPURA, KOMPAS.com - Warga China di Singapura mengantre untuk mengirim obat flu ke kerabat yang terjebak dalam lonjakan wabah Covid-19 dan laporan kekurangan obat di “China Daratan.”

CNA melaporkan pada Rabu (21/12/2022) pagi, antrean lebih dari 20 orang terbentuk di depan Shun Xing Express, sebuah perusahaan yang berspesialisasi dalam layanan kurir ke China.

Seorang karyawan mengatakan bahwa sejak Selasa (20/12/2022), Shun Xing harus membatasi jumlah pelanggan yang mengirim pasokan medis ke China menjadi 50 per hari. Pelanggan yang mengirimkan persediaan non-medis tidak dikenakan batasan ini.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Peringatan WHO atas Covid-19 di China | Ekskavasi Makam Bidan Yesus

Pembatasan dilakukan setelah "terlalu banyak" orang datang untuk mengirim obat pada Senin (19/12/2022) hingga membentuk antrean yang memanjang sampai ke halte bus, kata karyawan tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena tidak berwenang berbicara kepada media.

Pembatasan Covid-19 China secara nasional dilonggarkan pada 7 Desember.

Pengujian massal yang rutin telah dihilangkan, karantina di rumah baru mulai diperkenalkan untuk beberapa pasien serta penguncian yang lebih singkat dan lebih tepat diberlakukan.

Badan kesehatan utama China mengatakan skala sebenarnya dari infeksi Covid-19 di negara itu sekarang "tidak mungkin" dilacak.

Pejabat “Negeri Tirai Bambu” pun memperingatkan kasus meningkat pesat di Beijing setelah pemerintah mengabaikan kebijakan nol-Covid.

Permintaan obat langsung dari keluarga

Pada pukul 10.30 waktu setempat, sudah ada tanda di luar Shun Xing yang mengatakan bahwa 50 tempat untuk hari itu telah diklaim.

Perusahaan pengiriman itu kemudian meminta pelanggan untuk tidak bergabung dalam antrean tanpa nomor.

Baca juga: WHO: Lonjakan Infeksi Covid-19 di China Bisa Picu Kembali Darurat Global

Tanda lain tertanggal 19 Desember mencantumkan 17 provinsi dan kota mengalami keterlambatan pengiriman karena pandemi, termasuk Beijing, Shandong, dan Jiangsu.

Shun Xing juga membatasi delapan kotak obat penghilang rasa sakit Panadol atau obat tradisional China Lianhua Qingwen untuk dikirimkan ke satu alamat.

Biayanya 10 dollar singapura (sekitar Rp 115.000) untuk mengirimkan paket yang berisi delapan kotak obat-obatan tersebut. Obat lain, seperti sirup obat batuk, harganya dibebankan berdasarkan berat.

Orang-orang dalam antrean berasal dari provinsi di seluruh China.

Mereka mengatakan kepada CNA bahwa mereka mengirim obat-obatan setelah anggota keluarga meminta mereka melakukannya.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com