Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Besar di China Izinkan Warga dengan Gejala Covid Ringan Bekerja Normal

Kompas.com - 19/12/2022, 19:35 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

CHONGQING, KOMPAS.com - Media Pemerintah China pada Senin (19/12/2022) melaporkan, warga di kota besar Chongqing tetap diizinkan bekerja secara normal jika mengalami gejala ringan Covid-19.

Ini merupakan pembalikan drastis di China, negara yang sebelumnya jika ada satu kasus Covid-19 maka ribuan orang dapat di-lockdown.

Namun, sekarang negara terpadat di dunia ini sedang melonggarkan kebijakan virus corona mereka yang keras selama bertahun-tahun.

Baca juga: Infeksi Covid-19 China Melonjak, Sekolah di Shanghai Diperintahkan Kembali ke Kelas Daring

Pihak berwenang mengakui wabah itu tidak mungkin untuk dilacak. Chongqing, kota besar di China selatan yang dihuni sekitar 32 juta orang, menjadi salah satu bagian pertama China yang mengizinkan orang bekerja secara normal meski memiliki gejala Covid yang terlihat, menurut laporan Chongqing Daily mengutip pemberitahuan pemerintah kota.

Pemberitahuan yang dikeluarkan pada Minggu (18/12/2022) itu mengatakan bahwa pemerintah, partai, dan para pekerja negara yang bergejala ringan dapat bekerja seperti biasa setelah melakukan perlindungan pribadi sesuai kondisi fisik dan kebutuhan pekerjaan masing-masing.

Pemkot Chongqing juga mendesak warga tak melakukan tes virus corona yang tidak perlu atau meminta orang menunjukkan hasil negatif, dengan pengecualian untuk fasilitas tertentu seperti panti jompo, sekolah, dan penjara.

Pemerintah daerah di seluruh China kini umumnya mendorong orang-orang melakukan isolasi mandiri di rumah sambil memulihkan diri dari Covid-19.

Ini sangat berbeda dari kebijakan sebelumnya yang mengharuskan warga masuk fasilitas karantina negara.

Baca juga: Tak Butuh Bantuan AS Tangani Covid-19, China Yakin Bisa Atasi Sendiri

Pada Minggu (18/12/2022), provinsi Zhejiang--pusat ekonomi utama yang dihuni lebih dari 60 juta orang--menyatakan, orang-orang dengan gejala ringan dapat terus bekerja jika perlu, dengan prasyarat mengambil perlindungan pribadi.

Kebijakan otoritas setempat tetap teguh meskipun ada bukti bahwa beberapa rumah sakit dan krematorium sedang kewalahan dengan kasus dan kematian pasien Covid-19 yang melonjak, serta kekhawatiran akan gelombang infeksi di daerah pedesaan terbelakang selama liburan umum yang akan datang.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, virus corona sudah menyebar luas di China karena langkah-langkah pengendaliannya tidak menghentikan penyebaran penyakit.

Di kota Suzhou, pihak berwenang dengan tergesa-gesa mengubah tempat tes Covid menjadi stasiun darurat untuk pengobatan demam, menurut media pemerintah.

Kota-kota lain, termasuk ibu kota Beijing, membagikan peralatan medis gratis kepada beberapa penduduk dan mendesak pasien untuk memilih konsultasi online daripada mengunjungi rumah sakit, masih menurut laporan media pemerintah.

Baca juga: Siap-siap, Pemulihan Ekonomi China Berpotensi Lecutkan Inflasi Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com