Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serius Waspadai Beijing, AS sampai Bikin Unit Khusus soal China di Kementerian Luar Negeri

Kompas.com - 17/12/2022, 07:16 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.comAS akan mengumumkan unit khusus mengenai Beijing bernama “China House” di Kementerian Luar Negeri AS.

Informasi tersebut disampaikan seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri AS kepada Reuters, Kamis (15/12/2022).

Pembuatan unit khusus mengenai Beijing tersebut dianggap sebagai reorganisasi internal untuk membantu mempertajam pembuatan kebijakan AS terhadap China, saingan global AS yang paling berpengaruh saat ini.

Baca juga: Gelar KTT Ganda Tangkis Pengaruh China, Barat Ingin Dekati ASEAN dan Afrika

Rivalitas antara kedua negara di tataran global makin merncung ketika AS pada Kamis memperluas tindakan kerasnya terhadap industri chip China.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Mei mengumumkan mengenai pembentukan “China House”.

Kala itu, Blinken menyebutnya sebagai tim terpadu di seluruh kementerian yang akan mengoordinasikan dan menerapkan kebijakan AS untuk berbagai masalah dan wilayah.

“Skala dan ruang lingkup tantangan yang ditimbulkan oleh Republik Rakyat China akan menguji diplomasi Amerika seperti yang belum pernah kita lihat sebelumnya,” kata Blinken pada Mei.

Baca juga: Sengketa Perbatasan India-China: Bayang-bayang Perang 60 Tahun Lalu Muncul Lagi

Diplomat tertinggi AS itu menyampaikan, China menciptakan tantangan jangka panjang paling serius bagi tatanan internasional.

Di Kementerian Luar Negeri AS, “China House” memiliki nama resmi Kantor Koordinasi China.

Unit khusus ini akan menggantikan China Desk di Biro Urusan Asia Timur dan Pasifik Kementerian Luar Negeri AS dan akan mempekerjakan sekitar 60 hingga 70 personel.

Dari jumlah personel tersebut termasuk penghubung dari bagian lain Kementerian Luar Negeri serta orang-orang dari kementerian lain yang fokus pada topik yang relevan seperti teknologi dan kebijakan ekonomi.

Baca juga: Tak Butuh Bantuan AS Tangani Covid-19, China Yakin Bisa Atasi Sendiri

Pada Agustus, China meluncurkan latihan militer skala besar di sekitar Taiwan setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi berkunjung ke sana.

Selain itu, China juga memutuskan komunikasi dengan AS di sejumlah bidang, termasuk masalah militer dan perubahan iklim.

Akibat insiden itu, China dan AS kembali berupaya memperbaiki hubungan.

Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping sempat bertemu langsung di KTT G20 di Bali, Indonesia, pada awal November.

Dalam pertemuan itu, keduanya sepakat untuk menindaklanjuti berbagai diskusi yang sudah terjalin, termasuk rencana kunjungan Blinken ke China pada awal 2023.

Baca juga: Siap-siap, Pemulihan Ekonomi China Berpotensi Lecutkan Inflasi Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com