Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Gugat AS di WTO Masalah Pembatasan Perdagangan Chip

Kompas.com - 13/12/2022, 17:16 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

BEIJING, KOMPAS.com - China melayangkan gugatan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terhadap Amerika Serikat (AS) atas langkah-langkah pembatasan ekspor chipnya.

“China mengambil langkah hukum dalam kerangka WTO sebagai cara yang diperlukan untuk mengatasi keprihatinan kami dan untuk membela kepentingan sah kami,” kata pernyataan kementerian perdagangan China, yang disampaikan misi diplomatiknya di Jenewa dilansir dari Al Jazeera pada Senin (12/12/2022).

Pernyataan itu menambahkan bahwa pembatasan AS "mengancam stabilitas rantai pasokan industri global".

Baca juga: Persaingan Semikonduktor: AS Larang Perusahaan Teknologi Canggih Bangun Pabrik di China

Misi diplomatik China ke WTO di Jenewa dan Perwakilan Dagang AS tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Seorang juru bicara WTO menolak berkomentar.

Proses yang disebut permintaan konsultasi di WTO ini adalah langkah pertama dalam prosedur yang panjang.

Washington, sementara itu, telah memblokir penunjukan perwakilannya ke badan pengatur tertinggi WTO tentang sengketa perdagangan.

Artinya, beberapa perselisihan tidak akan terselesaikan.

Pada Oktober, AS menerbitkan serangkaian kebijakan pengendalian ekspor yang bertujuan untuk menghentikan kemajuan China dalam industri semikonduktor.

Keluhan China atas pembatasan ekspor chip AS muncul beberapa hari setelah keputusan WTO terhadap Washington dalam gugatan terpisah, tentang tarif logam yang antara lain telah diajukan oleh China.

AS, yang sering mengkritik proses arbitrase WTO, menolak temuan WTO.

Baca juga: Semikonduktor, “Senjata Rahasia yang Mungkin Bisa Buat Taiwan Tak Jadi Ukraina Berikutnya

Keluhan itu berasal dari pemerintahan mantan presiden AS Donald Trump, yang mengenakan tarif 25 persen untuk impor baja dan 10 persen untuk aluminium pada 2018.

Presiden ke-45 AS itu menggunakan Pasal 232 undang-undang tahun 1962, yang memungkinkan presiden AS untuk membatasi impor jika mengancam keamanan nasional.

Akan tetapi, mitra perdagangan bebas Kanada dan Meksiko kemudian dibebaskan dari tarif itu.

Tarif tersebut mendorong beberapa anggota WTO, termasuk China, untuk menentang tindakan tersebut.

Minggu lalu, panel WTO yang beranggotakan tiga orang mengeluarkan temuannya dalam kasus yang dibawa oleh China, Norwegia, Swiss, dan Turkiye. Kasus yang dibawa oleh India dan Rusia masih tertunda.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden masih mempertahankan tarif logam yang merupakan salah satu inti dari strategi "America First" Trump.

Baca juga: Provokator Semikonduktor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Global
Negara-negara yang Telah Lakukan Aksi Konkret Menentang Israel

Negara-negara yang Telah Lakukan Aksi Konkret Menentang Israel

Global
Spanyol Tolak Izin Berlabuh Kapal yang Bawa 27 Ton Bahan Peledak ke Israel, dari Mana Asalnya?

Spanyol Tolak Izin Berlabuh Kapal yang Bawa 27 Ton Bahan Peledak ke Israel, dari Mana Asalnya?

Global
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com