Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Iran Eksekusi Demonstan, Digantung di Depan Umum

Kompas.com - 12/12/2022, 17:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran mengeksekusi demonstran lagi yang terlibat dalam protes anti-pemerintah pada Senin (12/12/2022).

Pemerintah Iran menentang kecaman internasional atas penggunaan hukuman mati terhadap mereka yang terlibat dalam gerakan tersebut.

Kelompok hak asasi manusia (HAM) pada akhir pekan lalu memperingatkan bahwa beberapa orang lain yang ditangkap karena demonstrasi berisiko dieksekusi.

Baca juga: Iran Eksekusi Demonstran yang Lukai Petugas Keamanan dengan Pisau

Kantor berita pengadilan Iran, Mizan Online mengabarkan,  telah dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di kota Masyhad karena membunuh dua anggota pasukan keamanan dengan pisau dan melukai empat orang lainnya.

Dikatakan, dia digantung di depan umum di kota, bukan di dalam penjara.

Sebagaimana dikutip dari AFP, eksekusi terbaru datang dengan kemarahan global yang masih bergema setelah Iran pada Kamis (8/12/2022) melakukan eksekusi pertama terkait dengan protes.

Mohsen Shekari (23) dihukum karena menyerang seorang anggota pasukan keamanan. Hukuman gantungnya memicu reaksi marah dari Eropa dan Amerika Serikat.

Protes berminggu-minggu di Iran dipicu oleh kematian dalam tahanan Mahsa Amini, seorang Kurdi-Iran yang ditangkap oleh polisi moralitas karena diduga melanggar kode berpakaian ketat republik Islam untuk wanita.

Baca juga:

Protes, yang digambarkan oleh pihak berwenang sebagai "kerusuhan", merupakan tantangan terbesar bagi rezim sejak penggulingan Syah pada tahun 1979.

Mereka telah bertemu dengan tindakan keras yang menurut para aktivis bertujuan untuk menimbulkan ketakutan publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com