Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Qatar Diduga Menyuap Pejabat Parlemen Eropa, Empat Tersangka Dituntut ke Pengadilan

Kompas.com - 12/12/2022, 14:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

BRUSSELS, KOMPAS.com - Empat orang didakwa dalam penyelidikan kasus suap di Parlemen Eropa oleh negara Teluk, diduga Qatar.

Eva Kaili, seorang anggota Parlemen Eropa dari Yunani dan Wakil Presiden Parlemen, termasuk di antara mereka yang sebelumnya ditangkap dalam kasus tersebut.

Jaksa menduga tuan rumah Piala Dunia Qatar mencoba memengaruhi keputusan parlemen dengan sumbangan uang atau hadiah, menurut laporan media lokal. Qatar telah membantah terlibat atas kasus tersebut.

Baca juga: Grant Wahl, Wartawan Sepak Bola Ternama AS Meninggal Dunia Saat Meliput Piala Dunia Qatar

Pengawas dan parlemen oposisi mengatakan kasus ini bisa menjadi salah satu skandal korupsi terbesar yang pernah dilihat Parlemen Eropa.

Kaili diskors dari tugasnya sebagai salah satu dari 14 wakil presiden, dan dari Kelompok Sosialis dan Demokrat Parlemen Eropa. Dia juga telah dikeluarkan dari partai Pasok kiri-tengah Yunani.

Presiden Parlemen Eropa Roberta Metsola terbang dari negara asalnya Malta ke Brussel pada Sabtu malam untuk menyaksikan penggeledahan rumah anggota parlemen - seperti yang diwajibkan oleh konstitusi Belgia.

Seorang juru bicara Metsola mengatakan dia telah "memutuskan untuk menangguhkan dengan segera semua kekuasaan, tugas dan pekerjaan yang didelegasikan kepada Eva Kaili".

Juru bicara itu menambahkan bahwa Parlemen Eropa "berdiri tegas melawan korupsi" dan "sepenuhnya bekerja sama" dengan penyelidik.

Baca juga: Calo Merebak di Qatar, Tiket Piala Dunia Dijual 1.000 Persen

Uang tunai senilai sekitar 600.000 euro (hampir Rp 10 miliar) disita oleh polisi Belgia dalam 16 penggeledahan di Brussel pada Jumat (9/12/2022). Komputer dan ponsel juga diambil untuk pemeriksaan.

Sebanyak enam orang ditahan untuk diinterogasi, dua diantaranya telah dibebaskan.

"Empat orang telah ditangkap oleh hakim investigasi Brussel yang memimpin penyelidikan," kata kantor kejaksaan federal Belgia dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir BBC pada Minggu (11/12/2022).

"Mereka didakwa atas partisipasi dalam organisasi kriminal, pencucian uang, dan korupsi. Dua orang telah dibebaskan oleh hakim investigasi."

Tanggapan Qatar

Jaksa mengatakan para penyelidik menduga bahwa negara Teluk telah mempengaruhi keputusan ekonomi dan politik parlemen selama beberapa bulan, terutama dengan menargetkan para pembantunya.

Media lokal menyebut negara Teluk itu dicurigai sebagai Qatar.

Baca juga: Pengunjung Piala Dunia Qatar Hanya 765.000, Kurang dari Target 1,2 Juta Orang

"Kami tidak mengetahui rincian penyelidikan. Setiap klaim pelanggaran oleh Negara Qatar sangat salah informasi," ujar Juru Bicara Pemerintah Qatar kepada AFP.

Halaman:

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com