Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beijing Diguncang Isu Pencabutan Kebijakan Nol Covid-19

Kompas.com - 05/12/2022, 12:12 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Sumber Antara

BEIJING, KOMPAS.com – Kota Beijing, China, diguncang isu pencabutan kebijakan nol Covid-19 yang dalam tiga tahun terakhir diimplementasikan secara ketat di wilayah ibu kota China itu.

Beijing akan mencabut secara penuh pembatasan-pembatasan anti-pandemi mulai Senin (5/12/2022), mengakhiri tes massal asam nukleat, dan penerapan kode kesehatan, demikian isu yang menyebar secara daring sejak Sabtu (3/12/2022) hingga Minggu (4/12/2022).

Rumor tersebut segera dibantah oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (CDC) Kota Beijing.

Baca juga: China Tabrak Kebijakan Nol Covid, Cabut Pembatasan Saat Infeksi Mencatat Rekor

Saat situasi pandemi di Beijing stabil, penularan di level masyarakat masih tinggi sehingga tidak boleh dianggap remeh, demikian CDC dikutip media-media China.

"Jadilah orang pertama yang bertanggung jawab atas kesehatan Anda," seru CDC menanggapi rumor tersebut, sebagaimana dilansir Antara.

Dalam pertemuan dengan satuan tugas bentukan CDC, Ketua Partai Komunis China Kota Beijing Yi Li mengatakan bahwa situasi pandemi masih parah dan rumit.

Ia juga menyerukan pemangku kepentingan bekerja efektif berdasarkan ilmu pengetahuan dalam mengatasi lonjakan kasus positif Covid-19 terkini guna menghindari pandemi baru.

Baca juga: Buntut Meluasnya Protes, China Longgarkan Aturan Terkait Covid-19

Satuan Tugas Anti-Pandemi bentukan Dewan Pemerintahan China telah mengeluarkan pernyataan menanggapi tuntutan publik atas diberlakukan paket 20 aturan baru anti-pandemi.

Ada tiga hal yang dipetakan Dewan Pemerintahan terkait gejolak sosial yang meletus di berbagai kota di China.

Pertama, kurangnya ketelitian dalam menerapkan upaya pencegahan pandemi sehingga sangat mempengaruhi mata pencaharian dan produktivitas masyarakat.

Kedua, penanganan yang tidak fleksibel dan kakunya sikap petugas di lapangan yang mengakibatkan buruknya komunikasi dengan masyarakat.

Baca juga: Apakah Demo Nol Covid di China Akan Bertahan?

Ketiga, penyampaian informasi anti-pandemi kepada masyarakat yang tidak tepat waktu dan tidak memadai.

Atas arahan dari pusat kepada beberapa daerah tersebut, Kota Beijing tidak lagi mempersyaratkan hasil tes negatif Covid-19 yang berlaku 48 jam kepada penumpang kendaraan umum.

Mal dan pusat-pusat perbelanjaan dibuka namun dengan tetap menunjukkan hasil negatif 48 jam bagi pengunjung dan aturan pembelian obat-obatan di apotek dan toko obat juga mulai dilonggarkan.

Warga Beijing tidak harus mendaftar dengan melampirkan informasi diri saat membeli obat flu, demam, dan anti-infeksi lainnya di apotek atau toko obat.

Di Beijing masih ditemukan 1.392 kasus positif baru Covid-19 pada Sabtu.

Baca juga: Lavrov: NATO Kobarkan Ketegangan di Laut China Selatan, Ancam Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com