Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/12/2022, 20:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China dengan cepat terus mencabut pembatasan Covid yang ketat, meskipun jumlah kasus hampir mencapai rekor tertinggi sepanjang pandemi pada Jumat (3/12/2022).

Sejak kemarin bilik pengujian Covid-19 sudah ditiadakan di Beijing.

Di Shenzhen, penumpang tidak lagi harus menunjukkan hasil tes mereka untuk bepergian sama seperti kota-kota lain.

Baca juga: Buntut Meluasnya Protes, China Longgarkan Aturan Terkait Covid-19

Beberapa kota di China mengambil langkah-langkah melonggarkan persyaratan pengujian virus corona dan aturan karantina. Padahal, kasus harian mendekati level tertinggi sepanjang masa bagi penduduk “Negeri Tirai Bambu.”

Guardian pada Sabtu (3/12/2022) mewartakan Beijing saat ini berupaya membuat kebijakan nol-Covid lebih bertarget, di tengah perlambatan ekonomi dan ekspresi frustrasi publik yang telah berubah menjadi kerusuhan.

Kota-kota termasuk Guangzhou dan Beijing telah memimpin perubahan pembatasan nol Covid China.

Pada Sabtu (3/12/2022), kota Shenzhen di selatan mengumumkan tidak lagi mengharuskan orang menunjukkan hasil tes Covid negatif untuk menggunakan transportasi umum atau memasuki taman.

Langkah serupa sebelumnya dilakukan di kota-kota terbesar di China, termasuk kota Chengdu dan Tianjin.

Baca juga: Apakah Demo Nol Covid di China Akan Bertahan?

Banyak stan pengujian di Beijing ditutup karena ibu kota berhenti meminta hasil tes negatif sebagai syarat untuk memasuki tempat-tempat seperti supermarket.

Pada Senin (28/11/2022), aturan ini akan berlaku untuk kereta bawah tanah, meski banyak tempat lain termasuk perkantoran masih menerapkan persyaratan tersebut.

Sebuah video yang memperlihatkan para pekerja di Beijing memindahkan tempat pengujian Covid dengan derek ke sebuah truk menjadi viral di media sosial China pada Jumat (2/12/2022).

Beberapa lingkungan Beijing mengunggah pedoman di media sosial tentang bagaimana kasus positif Covid kini dapat melakukan karantina mandiri di rumah.

Kebijakan baru itu adalah langkah penting yang menandai perubahan dari pedoman resmi nol Covid China sebelumnya, yang mengharuskan setiap kasus positif melakukan isolasi di pusat karantina khusus.

Selanjutnya, Beijing berencana mengumumkan pengurangan lebih lanjut pembatasan Covid-19 terkait persyaratan pengujian secara nasional.

Baca juga: Lavrov: NATO Kobarkan Ketegangan di Laut China Selatan, Ancam Rusia

Negara itu mulai mengutak-atik pendekatan pandeminya yang sangat ketat bulan lalu, dengan mendesak penanganan Covid daerah yang lebih bertarget.

Kebakaran apartemen mematikan bulan lalu di kota Urumqi di barat jauh memicu puluhan protes terhadap pembatasan Covid China.

Aksi tersebut menimbulkan gelombang protes yang belum pernah terjadi sebelumnya di China daratan sejak Presiden Xi Jinping, mengambil alih kekuasaan pada 2012.

Xi sebelumnya menyalahkan kaum muda yang frustrasi oleh pandemi selama bertahun-tahun, atas aksi protes massa belakangan.

Tetapi pada Kamis (1/12/2022), dia mengatakan varian virus Omicron yang sekarang dominan membuka jalan bagi pembatasan yang lebih sedikit.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com