Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Menebak Siapa Juara Piala Dunia, dari Analisa Komputer hingga Faktor Klub

Kompas.com - 27/11/2022, 15:55 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Para ilmuwan di lembaga tersebut menjalankan 100.000 simulasi komputer dari 64 laga selama Piala Dunia, dengan menggunakan hasil dan statistik sebelumnya.

Pemenang lima kali trofi ini, yakni Brasil, berada di posisi teratas nyaris satu dari empat kali simulasi, diikuti Belgia dan pemenang dua kali turnamen ini, Argentina dan Perancis.

Terbukti, ramalan Argentina bakal memenangi laga itu kini menjadi goyah setelah mengetahui hasil akhir laga awalnya.

"Kami tentu saja tidak akan merekomendasikan, siapa pun yang bertaruh, pada salah satu prediksi kami," kata lembaga itu dalam sebuah pernyataan.

"Tidak peduli seberapa bagus model Anda, sepak bola adalah permainan acak."

Memang, beberapa lembaga keuangan, termasuk Goldman Sachs, UBS dan ING salah menentukan siapa pemenang pada dua turnamen terakhir.

Tentu saja ada pengecualian, ketika Liberium Capital yang berbasis di London, dengan ahli strategi Joachim Klement, mengembangkan algoritma yang secara tepat memprediksi Jerman sebagai pemenang Piala Dunia 2014 dan Perancis di Piala Dunia 2018.

Tapi bukankah perhitungan itu semata-mata acak? Bahkan Klement berujar faktor acak itu memainkan faktor yang lebih dominan ketimbang lainnya.

Dia mengatakan kepada situs berita keuangan Marketwatch bahwa modelnya hanya menentukan 45 persen peluang tim untuk memenangkan turnamen, dan 55 persen sisanya adalah keberuntungan belaka.

Baca juga: Piala Dunia: Timnas Iran Nyanyikan Lagu Kebangsaan Usai Sempat Bungkam, Suporter Menangis

Kekuatan "psikis" hewan-hewan peramal

Panda, alpaka, musang dan unta adalah hewan-hewan yang dimintai ramalannya saat Piala Dunia.

Ingatkah Anda betapa kita begitu tergila-gila Paul si Gurita. Hewan bertubuh lunak ini tampil sebagai "peramal" yang disanjung setelah serangkaian prediksinya benar selama Piala Dunia 2010--termasuk Spanyol sebagai pemenang turnamen.

Paul, asal kota Oberhausen, Jerman, dihadiahi dua kotak berisi makanan, masing-masing dihiasi dengan bendera tim yang akan berlaga. Dia memilih kotak "benar" pada 12 dari 14 kesempatan.

Yang menyedihkan, Paul mati beberapa bulan setelah turnamen sepak bola itu berakhir.

Namun, para ilmuwan terus mempertanyakan "kekuatan psikis" semacam itu.

Dalam kasus Paul, bahkan ada kecurigaan ilmiah bahwa gurita lebih tertarik pada garis-garis horizontal daripada vertikal, yang dapat menjelaskan preferensi beberapa bendera nasional.

Baca juga: Toby Si Penguin Akurat Tebak Hasil Laga Piala Dunia 2022, Penerus Paul Si Gurita?

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com