DOHA, KOMPAS.com - Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 adalah negara muslim konservatif yang sangat terikat dengan budaya dan tradisinya.
Bagi para suporter tamu yang datang ke sana, ada baiknya mengetahui budaya-budaya khas Qatar agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau menyinggung warga lokal
Dikutip dari kantor berita AFP (14/11/2022), berikut adalah tiga budaya Qatar, yang seperti negara-negara Arab lainnya menjunjung tinggi keramahtamahan.
Baca juga: Piala Dunia 2022: Mengapa Sebagian Suporter Brasil Ogah Pakai Baju Warna Kuning-Hijau?
Di tempat umum, budaya Qatar biasanya berdiri saat menyapa orang lain terutama kepada orangtua sebagai tanda hormat.
Saat pria menyapa wanita Qatar, sebaiknya menunggu wanita melakukannya lebih dulu sebelum berjabat tangan. Beberapa orang juga lebih suka menghindari kontak fisik dengan lawan jenis, seringkali karena alasan agama.
Dengan cara yang sama, pria Qatar mungkin tidak selalu menawarkan jabat tangan saat bertemu wanita.
Alih-alih berjabat tangan, warga Qatar sering meletakkan tangan kanan di atas jantung sebagai isyarat salam yang hangat.
Berciuman di depan umum sebagai tanda kasih sayang harus dihindari, tetapi berpegangan tangan masih diterima oleh publik.
Qatar adalah negara yang 90 persen penduduknya merupakan ekspatriat. Penggunaan bahasa Inggris ada di mana-mana, tetapi warga lokal juga sangat menghargai orang yang menyapa dengan bahasa Arab dasar serta ucapan terima kasih.
Baca juga: Benarkah Ada Fans Palsu dan Dibayar di Piala Dunia Qatar?
Jika Anda diundang ke rumah orang Qatar, ingatlah untuk melepas alas kaki sebelum memasuki rumah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.