Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Malaysia Akan Pilih PM Baru, Minta Warga Terima Setiap Keputusan

Kompas.com - 23/11/2022, 10:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Raja Malaysia mengatakan pada Selasa (22/11/2022), akan memilih perdana menteri “Negeri Jiran” berikutnya.

Raja Malaysia akhirnya turun tangan setelah dua pesaing utama untuk jabatan PM Malaysia gagal memenangkan mayoritas 112 kursi di Dewan Rakyat dalam pemilu akhir pekan lalu.

Selain itu, Raja Malaysia bertindak setelah usulannya agar kedua kandidat bekerja sama ditolak.

Baca juga: Pemerintahan Baru Malaysia Belum Juga Terbentuk, Tagar #KerajaanGagal Trending Lagi di Twitter

Pemungutan suara menghasilkan parlemen gantung yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Di mana, baik pemimpin oposisi Anwar Ibrahim maupun mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin sama-sama tak mendapatkan suara mayoritas yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan.

Untuk memecahkan kebuntuan, Muhyiddin menyebut, Raja Al-Sultan Abdullah menyarankan kedua pesaing untuk bekerja sama membentuk 'pemerintahan persatuan'.

Tapi, dirinya menyatakan tidak akan bekerja sama dengan Anwar.

Muhyiddin menjalankan aliansi konservasi Muslim Melayu, sedangkan Anwar menjalankan koalisi multietnis.

Baca juga:

Dilansir dari Reuters, hasil pemilu Malaysia kali ini memperpanjang ketidakstabilan politik di negara negara tersebut.

Belum adanya PM Malaysia terpilih ini berisiko menunda keputusan kebijakan yang diperlukan untuk menggembleng pemulihan ekonomi di Negeri Jiran.

Raja telah memberi waktu kepada partai-partai politik hingga Selasa pukul 14.00 untuk mengumpulkan aliansi yang diperlukan untuk suara mayoritas.

Tetapi, para kandidat gagal melakukannya setelah koalisi Barisan Nasional yang sedang menjabat menolak untuk bergabung dengan keduanya.

Sekarang tergantung pada raja konstitusional, yang memainkan peran seremonial tetapi dapat menunjuk siapa pun yang dia yakini akan memimpin mayoritas.

"Biarkan saya membuat keputusan segera," kata Raja Malaysia kepada wartawan di luar istana nasional.

Dia juga meminta warga Malaysia untuk menerima setiap keputusan tentang pembentukan pemerintahan.

Raja kemudian bertemu dengan Anwar dan Muhyiddin, dan memanggil anggota parlemen dari koalisi Barisan Nasional untuk bertemu pada Rabu (23/11/2022) ini.

Baca juga: Muhyiddin Klaim Punya Cukup Dukungan Jadi PM Malaysia, Siap Tantang Anwar Ibrahim

Anwar mengatakan kepada wartawan bahwa Raja, dalam pertemuan mereka, menyatakan keinginannya untuk membentuk pemerintahan yang kuat yang lebih inklusif dalam hal ras, agama, atau wilayah, dan yang dapat berfokus pada ekonomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com