Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Malaysia Akhirnya Turun Tangan Pilih PM Baru

Kompas.com - 22/11/2022, 16:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah mengatakan pada Selasa (22/11/2022) bahwa ia akan memilih perdana menteri berikutnya setelah dua pesaing utama gagal memenangkan mayoritas.

Meski begitu, dia tidak menentukan waktu untuk keputusannya karena krisis politik dari pemilihan yang tidak meyakinkan berlarut-larut di hari ketiga.

Dilansir dari Reuters, pemilihan pada hari Sabtu (19/11/2022) menghasilkan parlemen gantung yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca juga: Pemilu Malaysia 2022: Anwar Ibrahim Dekati Partai Najib Razak untuk Raih Mayoritas

Baik pemimpin oposisi Anwar Ibrahim maupun mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin memenangkan mayoritas sederhana yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan.

Pemilihan tersebut memperpanjang ketidakstabilan politik di negara Asia Tenggara yang telah memiliki tiga perdana menteri selama bertahun-tahun ini.

Hal ini juga berisiko menunda keputusan kebijakan yang diperlukan untuk mendorong pemulihan ekonomi.

Baca juga: Pemilu Malaysia: Anwar Ibrahim Bahas Koalisi dengan Barisan Nasional

Raja telah memberikan partai politik sampai jam 2 siang (0600 GMT) pada hari Selasa untuk mengumpulkan aliansi yang dibutuhkan untuk mayoritas.

Tetapi koalisi Barisan Nasional petahana mengatakan tidak akan mendukung salah satu kandidat, sebuah langkah yang mencegah Anwar dan Muhyiddin mencapai mayoritas.

Saat ini semuanya tergantung pada raja konstitusional, yang memainkan peran seremonial tetapi dapat menunjuk siapa pun yang dia yakini akan memimpin mayoritas.

"Biarkan saya membuat keputusan segera," kata raja kepada wartawan di luar istana nasional.

Baca juga: Muhyiddin Klaim Punya Cukup Dukungan Jadi PM Malaysia, Siap Tantang Anwar Ibrahim

Dia juga meminta warga Malaysia untuk menerima setiap keputusan tentang pembentukan pemerintahan.

Dalam sebuah pernyataan kemudian, istana mengatakan tidak ada anggota parlemen yang berhasil mendapatkan mayoritas sederhana untuk diangkat sebagai perdana menteri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com