WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Bos baru Twitter, Elon Musk, mengumumkan bahwa akun mantan Presiden AS Donald Trump akan kembali diaktifkan di Twitter.
Pengumuman tersebut disampaikan Musk di Twitter pada Sabtu (20/11/2022) setelah dia menggelar jajak pendapat mengenai pengaktifan lagi akun Trump.
Sebelumnya, akun Trump dinonaktifkan oleh Twitter setelah insiden penyerbuan Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021.
Baca juga: Gonjang-ganjing Twitter: Karyawan Ogah Kerja Hardcore, Ratusan Resign, Kantor Ditutup
Dalam jajak pendapat yang digelar Musk, sebanyak 51,8 persen memilih ya sedangkan sisanya memilih tidak, sebagaimana dilansir AP.
“Rakyat telah berbicara. Trump akan dipulihkan. Vox Populi, Vox Dei (suara rakyat, suara tuhan),” tulis Musk.
Tidak jelas apakah Trump benar-benar akan kembali ke Twitter. Dia sempat menyatakan tidak akan kembali ke platform tersebut bahkan jika akunnya dipulihkan.
Saat ini, Trump mengandalkan platform “media sosial” besutannya sendiri, Truth Social, yang dia luncurkan setelah diblokir di Twitter.
Baca juga: Elon Musk Cari Pemimpin Baru untuk Twitter
Pada Sabtu, dalam pidatonya di Las Vegas, AS, Trump mengatakan bahwa dia mengetahui jajak pendapat Musk. Akan tetapi, dia melihat ada banyak masalah di Twitter.
“Saya dengar kami mendapat suara besar untuk kembali ke Twitter. Saya tidak melihatnya karena saya tidak melihat alasan untuk itu," kata Trump seperti dikutip Bloomberg.
“Mungkin berhasil, mungkin tidak berhasil,” tambah Trump, tampaknya merujuk pada pergolakan internal Twitter baru-baru ini.
Baca juga: Elon Musk Ungkap Alasan Tak Datang ke Forum G20 di Bali, Gara-gara Twitter?
Sebelumnya, perusahaan media sosial Twitter gonjang-ganjing setelah Musk menutup kantor dan ratusan karyawan memilih resign alias mengundurkan diri.
Ratusan Twitter mengundurkan diri setelah Musk memberi ultimatum keras dengan menawarkan pilihan karyawannya kerja “hardcore” atau mengundurkan diri dan diberi pesangon.
Para karyawan lantas beramai-ramai mengetwit di Twitter bahwa mereka telah mengajukan pengunduran diri setelah Musk memberikan ultimatum tersebut.
Di sisi lain, Musk memilih menutup kantor Twitter selama hingga pekan depan, sebagaimana dilansir LBC, Jumat (18/11/2022).
Baca juga: Twitter Makin Kacau Setelah Kepala Keamanan Mundur