KYIV, KOMPAS.com - Serangan rudal Rusia melumpuhkan hampir setengah dari sistem energi Ukraina, menurut laporan pemerintahnya pada Jumat (18/11/2022).
Pihak berwenang di ibu kota Kyiv memperingatkan bahwa jaringan listrik kota itu bisa "mati total" saat musim dingin tiba.
“Sayangnya Rusia terus melakukan serangan rudal terhadap infrastruktur sipil dan kritis Ukraina. Hampir setengah dari sistem energi kita dinonaktifkan,” kata Perdana Menteri Denys Shmyhal dalam konferensi pers bersama dengan Valdis Dombrovskis, wakil presiden di Komisi Eropa sebagaimana dilansir Al Jazeera pada Sabtu (19/11/2022).
Baca juga: Sebagian Besar Anggota APEC Mengutuk Perang Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya mengatakan sekitar 10 juta orang tidak memiliki akses listrik di negara itu, yang sebelum perang populasi sekitar 44 juta.
Pihak berwenang di beberapa daerah, kata dia, telah memerintahkan pemadaman darurat paksa.
Operator jaringan nasional Ukraina Ukrenergo menuding Rusia meluncurkan enam serangan rudal berskala besar terhadap infrastruktur energi Ukraina antara 10 Oktober dan 15 November.
Rusia melakukan serangan signifikan di seluruh Ukraina setelah jembatan utama yang menghubungkan Semenanjung Crimea rusak sebagian akibat ledakan pada Oktober.
Moskwa menyalahkan Kyiv atas serangan itu, sementara Ukraina membantahnya.
Dengan suhu turun hingga serendah nol derajat, salju pertama sudah turun di Kyiv.
Di sisi lain, para pejabat berupaya memulihkan listrik secara nasional setelah beberapa pemboman ke infrastruktur sipil Ukraina, serangan terberat dalam sembilan bulan perang.
Baca juga: Rusia Tuduh Tentara Ukraina Eksekusi Tawanan Perang di Donbass
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.