Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Umumkan Resesi

Kompas.com - 17/11/2022, 20:57 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt pada Kamis (17/11/2022) mengumumkan bahwa negara tersebut mengalami resesi.

Inggris lalu meluncurkan penghematan anggaran 55 miliar pounds (Rp 1 kuadriliun) dari kenaikan pajak dan pemotongan dana belanja.

Hunt menegaskan, langkah-langkah menyakitkan diperlukan untuk membawa stabilitas keuangan setelah gejolak baru-baru ini, dan menyatakan bahwa mereka akan meringankan daripada memperburuk penurunan.

Baca juga: Rusia Resmi Resesi

Sehari setelah data resmi menunjukkan inflasi Inggris meroket ke level tertinggi yaitu di atas 11 persen dalam 41 tahun terakhir, Hunt membuka era penghematan setelah masa jabatan mantan perdana menteri Liz Truss yang singkat dan membawa malapetaka.

Kantor Pengurus Anggaran Inggris menilai, "Inggris, seperti negara-negara lain, sekarang dalam resesi", kata Hunt kepada parlemen, dikutip dari kantor berita AFP pada Kamis (17/11/2022).

Meskipun ekonomi Inggris mengalami penurunan, Hunt dan Perdana Menteri Rishi Sunak menegaskan tindakan keras diperlukan setelah Truss mengeluarkan paket pemotongan pajak yang tidak didanai, sehingga menyebabkan kepanikan di pasar keuangan.

Pound mencapai rekor terendah terhadap dollar AS pada akhir September 2022, setelah Truss gagal mengungkap dampak pemotongan pajaknya terhadap pertumbuhan dan inflasi.

Bank of England, yang menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi, memperingatkan bahwa ekonomi Inggris mungkin mengalami resesi panjang hingga pertengahan 2024.

Baca juga:

Terlepas dari prospek yang suram, Hunt pada Kamis mengonfirmasi kenaikan pajak untuk pekerja di samping pemotongan anggaran belanja.

Namun, dia berjanji meningkatkan dana untuk Layanan Kesehatan Nasional (NHS) di tengah tumpukan operasi pasien yang parah.

Hunt juga meningkatkan pajak penghasilan pada raksasa minyak dan gas yang keuntungannya melonjak karena dampak dari perang Ukraina, untuk membantu mendanai dukungan bagi konsumen miskin yang menghadapi lonjakan harga energi.

Raksasa energi seperti BP dan Shell akan menghadapi pajak atas laba sebesar 35 persen, naik dari 25 persen, dan bertahan sampai tiga tahun ke depan atau 2028.

Pemerintah juga bakal mengenakan pajak sementara yang baru kepada perusahaan pembangkit listrik.

Perang Ukraina turut membuat inflasi dunia terdorong ke level tertinggi dalam beberapa puluh tahun terakhir. Harga barang-barang juga naik karena kendala pasokan yang dipicu oleh pandemi Covid.

Baca juga: Indikator Ekonomi Baik, Risiko Resesi Indonesia Hanya 3 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com