Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amerika Resesi Tidak Terelakkan, Perekonomian Akan Melambat

Kompas.com - 20/06/2022, 12:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada Minggu (19/6/2022) berkata, Amerika resesi tidak terelakkan.

Yellen mengatakannya hanya beberapa hari setelah Federal Reserve AS menaikkan suku bunga dan meningkatkan kekhawatiran kontraksi ekonomi.

"Saya memperkirakan ekonomi akan melambat" karena transisi ke pertumbuhan yang stabil, katanya di program This Week dari ABC, tetapi "Saya tidak berpikir resesi bisa dihindari," lanjutnya, dikutip dari AFP.

Baca juga: Suku Bunga AS Naik Tertinggi Hampir 30 Tahun, Apa Dampaknya Bagi Indonesia?

Ekonomi AS sudah pulih dengan kuat dari dampak yang ditimbulkan oleh Covid-19, tetapi melonjaknya inflasi dan gangguan rantai pasokan yang diperburuk oleh perang di Ukraina meningkatkan pesimisme.

Saham Wall Street jatuh setelah bank sentral AS pada Rabu (15/6/2022) menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,75 poin persentase, kenaikan paling tajam dalam hampir 30 tahun.

Para ekonom juga melihat tanda-tanda yang mengkhawatirkan bahwa kepercayaan konsumen melemah. Orang-orang mulai menunda rencana liburan, makan di luar, atau melakukan perbaikan rumah.

Yellen mengakui bahwa "jelas inflasi sangat tinggi," sebagian disebabkan oleh perang di Ukraina yang menaikkan harga energi dan makanan.

Namun, dia tidak yakin bahwa penurunan belanja konsumen adalah kemungkinan penyebab Amerika resesi 2022.

Yellen berpendapat bahwa pasar tenaga kerja AS "bisa dibilang yang terkuat dari periode pascaperang" dan dia memperkirakan laju inflasi akan melambat dalam beberapa bulan mendatang.

Baca juga:

Melonjaknya harga gas--sekitar 5 dollar AS (Rp 74.000) per galon, naik dua kali lipat dalam beberapa tahun--merupakan masalah mendesak bagi banyak orang Amerika.

Kemudian saat ditanya tentang proposal penangguhan sementara pajak gas federal terkait resesi Amerika, Yellen menyatakan kelonggaran kebijakan pemerintah.

Presiden Joe Biden "ingin melakukan apa pun yang dia bisa untuk membantu konsumen," katanya. "Dan itu ide yang pasti layak dipertimbangkan."

Lalu engenai apakah Biden dapat bergerak lebih jauh menurunkan harga konsumen dengan menaikkan tarif impor barang-barang China, Yellen menolak.

Pengerjaan ulang tarif era Donald Trump "adalah sesuatu yang sedang dipertimbangkan," pungkasnya tentang kebijakan jika Amerika resesi.

Baca juga: Kenapa di Amerika Banyak Penembakan Saat Musim Panas? Ini 3 Sebabnya

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com