Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi Erdogan di KTT G20 Benar, Ekspor Gandum Ukraina Diperpanjang 4 Bulan

Kompas.com - 17/11/2022, 18:44 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

ISTANBUL, KOMPAS.com - Perjanjian ekspor gandum Ukraina diperpanjang selama 120 hari, kata para pihak terkait pada Kamis (17/11/2022).

Kesepakatan ekspor gandum Ukraina dan biji-bijian lainnya melalui Laut Hitam ditujukan untuk mengatasi kerawanan pangan global akibat perang Rusia-Ukraina,

Ukraina adalah pengekspor biji-bijian terbesar di dunia, tetapi pengirimannya terhenti sejak invasi Rusia pada akhir Februari 2022.

Baca juga: KTT G20: Jokowi Yakin Ekspor Gandum dari Laut Hitam Akan Berlanjut demi Keamanan Pangan Dunia

Kesepakatan ekspor gandum Ukraina yang juga melibatkan Rusia ditengahi oleh Turkiye dan PBB pada Juli 2022.

Lebih dari 11 juta ton biji-bijian dan produk pertanian lainnya dikirim dari pelabuhan Ukraina sejak awal Agustus 2022, dan perjanjian awal berakhir pada Sabtu (19/11/2022).

Pada Rabu (16/11/2022) Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan--yang menjaga hubungan baik dengan Moskwa dan Kyiv--meramalkan bahwa kesepakatan itu akan berlanjut.

"Saya berpendapat itu (ekspor gandum Ukraina) akan berlanjut. Tidak ada masalah di sana," katanya kepada wartawan di KTT G20 Indonesia, dikutip dari kantor berita AFP.

Kemudian, pada Kamis (17/11/2022) para pihak dari Ukraina dan Turki mengumumkan bahwa perjanjian tersebut akan diperpanjang empat bulan di bawah kondisi sekarang.

"#BlackSeaGrainInitiative akan diperpanjang selama 120 hari," kata Menteri Infrastruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov di Twitter.

Baca juga:

Seorang pejabat senior Turkiye turut mengonfirmasi kepada AFP bahwa kesepakatan itu diperpanjang berdasarkan ketentuan saat ini.

"Saya menyambut baik kesepakatan semua pihak untuk melanjutkan Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam dalam memfasilitasi ekspor biji-bijian, bahan makanan, dan pupuk yang aman dari Ukraina," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam Pusat Koordinasi Bersama (Joint Coordination Center/JCC) di Istanbul yang mengawal kesepakatan tersebut.

Ekspor gandum Ukraina "terus menunjukkan pentingnya diplomasi rahasia dalam konteks menemukan solusi multilateral," lanjutnya.

Baca juga: Putin Tuduh Ekspor Gandum Ukraina Lebih Banyak untuk Negara Kaya Eropa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com