ODESSA, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Sabtu (23/7/2022) menuduh Rusia selalu melanggar perjanjian, setelah pelabuhan Odessa diserang saat ekspor gandum Ukraina dibuka lagi.
Pelabuhan Odessa adalah fasilitas kunci untuk kesepakatan ekspor gandum Ukraina dan biji-bijian lainnya yang ditandatangani kedua pihak pada Jumat (22/7/2022).
"Ini hanya membuktikan satu hal" tak peduli apa yang Rusia katakan dan janjikan, mereka akan mencari cara untuk tidak menerapkannya," kata Zelensky dalam pertemuan dengan anggota parlemen AS, menurut pernyataan kantor kepresidenan yang dikutip AFP.
Baca juga: Ukraina Terkini: Baru Sehari Perjanjian Ekspor Gandum Diteken, Rusia Serang Pelabuhan Odessa
Militer Ukraina mengatakan, pertahanan udaranya menembak jatuh dua rudal jelajah, tetapi dua rudal lainnya menghantam pelabuhan Odessa.
Serangan tersebut tak pelak mengancam kesepakatan ekspor gandum Ukraina yang perundingannya berlangsung selama berbulan-bulan untuk meredakan krisis pangan global.
Kepala staf kepresidenan Ukraina Andriy Yermak meminta dunia bertindak setelah serangan di pelabuhan Odessa.
Ia mengatakan, sekutu Ukraina harus terus menekan sanksi terhadap Rusia dan menyuplai lebih banyak senjata untuk Kyiv.
Baca juga:
"Rusia secara sistematis menciptakan krisis pangan (dan) melakukan segalanya untuk membuat orang menderita. Teror kelaparan terus berlanjut. Dunia harus bertindak," tulis Yermak di media sosial yang dikutip kantor berita AFP.
"Jaminan untuk keamanan pangan terbaik ada dua: sanksi yang efektif terhadap Rusia dan lebih banyak senjata untuk Ukraina," tambahnya sependapat dengan seruan pejabat Ukraina lainnya.
Baca juga: Ukraina Buka Ekspor Gandum Lagi, Kabar Baik untuk Indonesia
Berita video "Ukraina Hanya Mau Ekspor Gandum Tanpa Rusia" dapat disimak di bawah ini.