Hasilnya kemudian dikonfirmasi melalui eksperimen modern menggunakan bakteri penyebab wabah Black Death, yakni Yersinia pestis.
Sampel darah dari orang-orang yang memiliki mutasi gen itu ternyata lebih mampu melawan infeksi dibanding yang tidak memilikinya.
“Ini seperti menyaksikan bagaimana Black Death terungkap di dalam sebuah cawan kecil. Ini mencerahkan,” kata Profesor Poinar.
Bahkan saat ini, mutasi-mutasi yang mampu melawan wabah itu telah umum dimiliki manusia dibanding dengan era sebelum Black Death.
Baca juga: Imbas Wabah Covid-19, 10,5 Juta Anak di Dunia jadi Yatim Piatu
Persoalannya adalah mutasi-mutasi ini juga berkaitan dengan penyakit auto-imun seperti radang usus Crohn.
Jadi, apa yang membantu nenek moyang kita bertahan hidup 700 tahun lalu ternyata bisa mengganggu kesehatan kita saat ini.
Kita juga merasakan kekuatan bersejarah lainnya dalam DNA kita melalui apa yang diwarisi. Sekitar 1-4 peren DNA manusia modern dari nenek moyang kita ternyata cocok dengan Neanderthal, manusia purba yang telah punah puluhan ribu tahun yang lalu.
Warisan itu ternyata memengaruhi kemampuan manusia dalam merespons penyakit, termasuk Covid-19.
“Jadi jejak dari pandemi di masa lalu itu masih memengaruhi kerentanan kita terhadap penyakit yang muncul saat ini dengan cara yang sangat luar biasa,” kata Profesor Barreiro sebagaimana dilansir BBC Indonesia.
Menurutnya, itu merupakan “efek dari seleksi kecocokan terkuat yang pernah diperkirakan terjadi pada manusia”.
Baca juga: Wabah Penyakit Serius Ancam Pakistan setelah Dilanda Banjir Besar
Ini seperti mengecilkan manfaat dari mutasi resistansi HIV atau mutasi yang membantu pencernaan susu, meskipun menurut Barreiro, sulit untuk membandingkannya secara langsung.
Bagaimana pun, pandemi Covid tidak akan meninggalkan warisan genetik serupa.
Evolusi terjadi melalui kemampuan manusia mereproduksi dan meneruskan gen-gennya. Sedangkan korban meninggal akibat pandemi Covid mayoritas adalah lansia yang telah melampaui usia untuk memiliki anak.
Warisan yang bertahan lama ini hanya akan muncul dari wabah yang membunuh banyak orang lintas usia dengan jumlah korban yang begitu besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.