Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah ‘Black Death‘ Ternyata Timbulkan Warisan Genetik yang Pengaruhi Kesehatan Manusia Sampai Sekarang

Kompas.com - 29/10/2022, 15:29 WIB
BBC INDONESIA,
Bernadette Aderi Puspaningrum

Tim Redaksi

Hasilnya kemudian dikonfirmasi melalui eksperimen modern menggunakan bakteri penyebab wabah Black Death, yakni Yersinia pestis.

Sampel darah dari orang-orang yang memiliki mutasi gen itu ternyata lebih mampu melawan infeksi dibanding yang tidak memilikinya.

“Ini seperti menyaksikan bagaimana Black Death terungkap di dalam sebuah cawan kecil. Ini mencerahkan,” kata Profesor Poinar.

Bahkan saat ini, mutasi-mutasi yang mampu melawan wabah itu telah umum dimiliki manusia dibanding dengan era sebelum Black Death.

Baca juga: Imbas Wabah Covid-19, 10,5 Juta Anak di Dunia jadi Yatim Piatu

Terkait penyakit auto-imun

Persoalannya adalah mutasi-mutasi ini juga berkaitan dengan penyakit auto-imun seperti radang usus Crohn.

Jadi, apa yang membantu nenek moyang kita bertahan hidup 700 tahun lalu ternyata bisa mengganggu kesehatan kita saat ini.

Kita juga merasakan kekuatan bersejarah lainnya dalam DNA kita melalui apa yang diwarisi. Sekitar 1-4 peren DNA manusia modern dari nenek moyang kita ternyata cocok dengan Neanderthal, manusia purba yang telah punah puluhan ribu tahun yang lalu.

Warisan itu ternyata memengaruhi kemampuan manusia dalam merespons penyakit, termasuk Covid-19.

“Jadi jejak dari pandemi di masa lalu itu masih memengaruhi kerentanan kita terhadap penyakit yang muncul saat ini dengan cara yang sangat luar biasa,” kata Profesor Barreiro sebagaimana dilansir BBC Indonesia.

Menurutnya, itu merupakan “efek dari seleksi kecocokan terkuat yang pernah diperkirakan terjadi pada manusia”.

Baca juga: Wabah Penyakit Serius Ancam Pakistan setelah Dilanda Banjir Besar

Ini seperti mengecilkan manfaat dari mutasi resistansi HIV atau mutasi yang membantu pencernaan susu, meskipun menurut Barreiro, sulit untuk membandingkannya secara langsung.

Bagaimana pun, pandemi Covid tidak akan meninggalkan warisan genetik serupa.

Evolusi terjadi melalui kemampuan manusia mereproduksi dan meneruskan gen-gennya. Sedangkan korban meninggal akibat pandemi Covid mayoritas adalah lansia yang telah melampaui usia untuk memiliki anak.

Warisan yang bertahan lama ini hanya akan muncul dari wabah yang membunuh banyak orang lintas usia dengan jumlah korban yang begitu besar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com