Dia pun menyebut waktunya di pemerintahan sebagai "kehormatan besar," kemudian menambahkan bahwa "hari-hari yang lebih cerah ada di depan."
“Kita tidak bisa menjadi negara dengan pertumbuhan rendah, di mana pemerintah mengambil bagian yang besar (mengelola) kekayaan nasional, dan di mana ada kesenjangan besar antara berbagai bagian negara kita,” kata Truss tentang ekonomi sebagaimana dilansir CNN.
“Kita perlu memanfaatkan kebebasan Brexit kita untuk melakukan berbagai hal secara berbeda. Ini berarti memberikan lebih banyak kebebasan bagi warga negara kita sendiri dan memulihkan kekuasaan ke lembaga-lembaga demokrasi.”
Truss mengakhiri dengan harapan agar Sunak memberikan “setiap kesuksesannya untuk kebaikan negara kita.”
Perubahan pemerintahan Inggris pada Selasa (25/10/2022) adalah perubahan haluan yang menakjubkan, mengingat pengunduran diri Sunak sebagai menteri keuangan sebelumnya berperan penting dalam menjatuhkan pemerintah Boris Johnson awal tahun ini.
Sunak setelah itu kalah dalam perlombaan kepemimpinan musim panas, membuat ambisinya untuk peran politik tertinggi di Inggris tampak telah berakhir.
Namun, ketika jabatan perdana menteri Truss runtuh minggu lalu, Sunak dengan cepat menjadi pelopor untuk mengambil alih partai sekali lagi.
Baca juga: Didukung Banyak Pihak, PM Baru Inggris Rishi Sunak Bebas Memilih Kabinet
Pria 42 tahun itu kini berhasil menempati posisi puncak pemerintahan, tapi dengan banyak tantangan terutama untuk membawa Inggris keluar dari krisis.
Partainya sendiri terpecah dan kalah dari partai oposisi Partai Buruh dalam jajak pendapat, setelah empat bulan kekacauan politik dan kekacauan pasar keuangan.
Pada saat yang sama, Inggris menghadapi krisis ekonomi besar, dengan banyak ekonom percaya kerajaan itu sudah dalam resesi.
Belum lagi kecaman keras datang politisi oposisi, yang menyerukan pemilihan umum segera.