Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbandingan Kasus Gagal Ginjal Akut Anak di Gambia dan Indonesia: Apa yang Diketahui Sejauh Ini?

Kompas.com - 25/10/2022, 16:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kematian baru-baru ini dari lusinan anak-anak akibat kasus ginjal akut di Gambia dan Indonesia telah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.

Kasus gagal ginjal akut pada anak ini diduga disebabkan oleh zat berbahaya dalam sirup obat.

Al Jazeera melaporkan, kematian pertama dilaporkan di Gambia pada September, yang kemudian mendorong pihak berwenang untuk meluncurkan penyelidikan.

Secara terpisah, Indonesia pada Oktober mengumumkan larangan semua sirup dan obat-obatan cair setelah kematian puluhan anak dilaporkan, juga karena cedera ginjal akut.

Tidak ada hubungan yang dikonfirmasi antara kasus-kasus di kedua negara, tetapi penyelidikan sedang berlangsung. Berikut yang diketahui tentang apa yang telah terjadi sejauh ini.

Baca juga: Kisah Haru Istri Rela Berikan Ginjal untuk Suaminya yang Hampir Tak Terselamatkan

Gambia

Pada September, pemerintah Gambia meluncurkan penyelidikan atas kematian 28 anak akibat masalah ginjal akut setelah mereka meminum sirup parasetamol untuk mengobati demam.

Pada awal Oktober, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kematian di Gambia mungkin terkait dengan empat obat batuk dan pilek yang terkontaminasi, yang dibuat oleh Maiden Pharmaceuticals, produsen obat India.

Dikatakan penyelidikan sedang berlangsung, bersama dengan regulator India dan perusahaan yang berbasis di New Delhi.

WHO mengatakan dalam peringatan produk medis pada 5 Oktober bahwa kadar etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) yang berlebihan telah ditemukan dalam empat produk yang diproduksi oleh Maiden Pharmaceuticals dan dijual di Gambia: Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup dan Magrip N Cold Syrup.

Badan tersebut memperingatkan bahwa penggunaan obat terkontaminasi tersebut dapat mengakibatkan cedera serius atau kematian, terutama pada anak-anak.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Gagal Ginjal Akut akibat Obat Sirup | Prediksi Perang Dunia III

Etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) adalah bahan kimia alkohol beracun yang digunakan dalam aplikasi industri seperti pembuatan cat, tinta atau minyak rem.

Zat tersebut dapat menimbulkan efek pada tubuh termasuk perubahan kondisi mental, kram perut, mual, muntah dan diare. Mereka dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, hati dan sistem saraf pusat.

Otoritas Gambia pada Jumat (21/10/2022) memerintahkan semua sirup obat batuk dan pilek yang beredar di negara itu untuk diperiksa, dan memperluas cakupan penarikan sebelumnya untuk obat-obatan yang mengandung parasetamol atau sirup prometazin.

Pekan lalu, polisi di Gambia mengatakan dalam laporan investigasi awal bahwa jumlah kematian anak telah meningkat menjadi setidaknya 69.

Menurut kantor berita lokal, laporan itu juga mengatakan kematian akibat cedera ginjal akut terkait dengan empat sirup obat batuk buatan India yang disebutkan dalam peringatan WHO.

Baca juga: Kepedihan Ibu-ibu Gambia Kehilangan Anaknya akibat Gagal Ginjal Akut, Tuntut Keadilan atas Skandal Obat Sirup

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com