Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terobosan Ahli Bedah AS: Transplantasi Ginjal Babi pada Manusia

Kompas.com - 22/10/2021, 17:16 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sejumlah ahli bedah AS melakukan terobosan transplantasi ginjal babi pada manusia untuk mengatasi kekuarangan organ donor.

Ginjal berasal dari babi yang telah dimodifikasi secara genetik untuk dapat diterima oleh tubuh manusia, seperti yang dilansir dari BBC pada Jumat (22/10/2021).

Karya terobosan ilmiah ini belum ditinjau dan belum sahkan, tetapi ada rencana untuk menerapkan terobosan tersebut.

Para ahli mengatakan transplantasi ginjal babi pada manusia adalah eksperimen paling maju di lapangan sejauh ini.

Baca juga: Miliarder Peternak Babi China Dituding Jadi Provokator Dihukum Penjara 18 Tahun

Tes transplantasi ginjal serupa telah dilakukan pada primata non-manusia, sampai sekarang.

Menggunakan babi untuk transplantasi bukanlah ide baru. Mengutip BBC, Katup jantung babi sudah banyak digunakan pada manusia.

Organ babi sangat cocok untuk manusia dalam hal ukuran.

Selama operasi 2 jam di pusat medis New York University Langone Health, para ahli bedah menghubungkan ginjal babi donor ke pembuluh darah manusia penerima untuk melihat apakah ginjal itu akan berfungsi normal setelah dimasukkan.

Manusia penerima yang menjadi subjek penelitian transplantasi ginjal babi adalah seseorang yang mengalami mati otak.

Artinya, pasien tersebut sudah menggunakan alat bantu kehidupan buatan tanpa prospek untuk pulih.

Keluarga penerima transplantasi ginjal babi pada manusia tersebut disebutkan telah memberikan izin untuk operasi dilanjutkan.

Baca juga: Presiden Filipina: Kalau Tolak Vaksin Covid-19, Saya Suntik Vaksin Babi

Regulator AS, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA), telah menyetujui penggunaan organ babi yang dimodifikasi secara genetik untuk jenis penggunaan penelitian ini.

Selama dua setengah hari berikutnya mereka memantau ginjal dengan cermat, menjalankan berbagai pemeriksaan dan tes.

"Kami mengobservasi ginjal yang pada dasarnya berfungsi seperti transplantasi jantung manunsia, yang yang tampaknya kompatibel seperti ginjal manusia normal," kata Kepala penelitian Dr Robert Montgomery mengatakan kepada program BBC World Tonight.

"Ginjal berfungsi secara normal, dan tidak tidak muncul penolakan," ucap Dr Montgomery.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com