Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Pengunjuk Rasa Misterius Kritik Xi Jinping Disensor di China tapi Dipuji di Dunia Maya

Kompas.com - 16/10/2022, 09:29 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

BEIJING, KOMPAS.com - Aksi protes di Beijing yang mengkritik Presiden Xi Jinping telah memicu khalayak internasional untuk ramai-ramai mencari tahu identitas pengunjuk rasa misterius tersebut seraya memujinya atas tindakan itu.

Si pengunjuk rasa naik ke atas Jembatan Sitong di Distrik Haidian, Beijing, dan membentangkan dua spanduk besar yang menyerukan agar kebijakan nol-Covid-19 yang ketat di China diakhiri serta Presiden Xi digulingkan.

Ketika media pemerintah China masih bungkam, foto dan video peristiwa itu beredar luas di dunia maya.

Baca juga: Xi Jinping Selangkah Lagi Jabat Periode Ketiga Pimpin China, Terkuat sejak Mao Zedong

 

Pemerintah China lantas segera melakukan sensor di platform media sosial dan aplikasi WeChat yang digunakan oleh sebagian besar warga China.

Aksi protes yang langka dan dramatis itu terjadi pada Kamis (13/10/2022) malam, menjelang Kongres Partai Komunis China yang bersejarah.

Melalui kongres tersebut, Xi diproyeksi akan mendapatkan masa jabatan ketiga sebagai ketua partai sehingga memperkuat cengkeramannya pada kekuasaan.

Si pengunjuk rasa juga membakar benda yang tampak seperti ban mobil dan terdengar meneriakkan slogan-slogan menggunakan pengeras suara.

Sejumlah laporan menyebutkan satu orang telah ditangkap sehubungan dengan protes tersebut.

Foto-foto insiden itu menunjukkan petugas polisi mengelilingi si pengunjuk rasa, yang mengenakan helm kuning dan pakaian oranye.

Baca juga: China Kecam Kebijakan AS Kendalikan Ekspor Chip: Tak Untungkan Siapa Pun

Kepolisian setempat belum menjawab permintaan komentar dari BBC.

Banyak yang memuji tindakan si pengunjuk rasa tunggal itu.

Mereka menyebutnya sebagai "pahlawan" dan menjulukinya "Manusia Tank baru" –merujuk pria China tak dikenal yang berdiri di depan tank saat unjuk rasa di Lapangan Tiananmen pada 1989.

Para detektif dunia maya kemudian berusaha melacak identitas orang tersebut, dengan fokus pada seorang peneliti dan fisikawan Tiongkok yang berasal dari sebuah desa di Provinsi Heilongjiang di bagian utara China.

Namanya tidak akan disebut dalam artikel ini demi keamanan. Namun, pemeriksaan BBC pada pejabat desa mengonfirmasi bahwa seorang pria dengan nama tersebut pernah tinggal di sana.

?Si pengunjuk rasa misterius di China diyakini adalah pria yang mengenakan helm dan pakaian oranye dalam foto ini.Twitter via BBC Indonesia ?Si pengunjuk rasa misterius di China diyakini adalah pria yang mengenakan helm dan pakaian oranye dalam foto ini.

Ia sempat mengunggah dokumen yang tampaknya merupakan sebuah manifesto di situs penelitian populer ResearchGate.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com