Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palatul Parlementului, Monumen Kediktatoran Rumania yang Tak Pernah Dinikmati Nicolae Ceausescu

Kompas.com - 07/10/2022, 06:15 WIB
Heru Margianto,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Serang lelaki Eropa bertubuh jangkung berdiri di tangga di belakang kami. Alamak, naik tangga lagi, batin saya.

“Saya tidak heran kalau kalian kesasar. Gedung itu luar biasa besar. Kemarin saya juga nyasar ke ruang kerja anggota parlemen Rumania,” cerita lelaki itu.

Kakinya terlihat ringan menapaki tangga demi tangga. Sementara napas saya mulai memburu karena badan yang terlalu gempal. Saya tak lagi bisa menikmati keindahan dinding dan lantai marmer gedung ini.

Menurut catatan, Istana Rakyat dibangun dengan bahan-bahan yang diproduksi di Rumania. Di antaranya adalah 1 juta kubik marmer yang melapisi dinding dan lantai.

O iya, gedung ini juga berhias 3.500 ton kristal, 200.000 kubik kaca, 2.800 chandelier, 220.000 m2 karpet, dan 3.500 m2 kulit.

Setelah meliuk-liuk di anak tangga dan menyusuri sejumlah lorong ke kiri dan ke kanan, kami pun tiba di Plenary Hall.

Gempa bumi dan mimpi Ceaesescu

Palatul Parlementului terletak di distrik 5, di pusat kota Bukares di puncak bukit Spirea (dealul Spirii), atau kerap juga disebut sebagai bukit Arsenal (dealul Arsenalului).

Kawasan ini dulunya adalah pemukiman. Pada 4 Maret 1977 pukul 21.20, kawasan ini luluh lantak karena gempa bumi berkekuatan 7,2 SR yang terasa di seluruh Balkan.

Baca juga: Pasukan Bantuan AS Tiba di Rumania Siap Hadapi Potensi Limpahan Konflik Rusia Ukraina

Pusat gempa berada di Provinsi Vrancea, sekitar 200 km sebelah utara Bukares, pada kedalaman 94 km.

Gempa tersebut demikian dahsyat. Korban tewas mencapai 1.579 orang. Sementara, korban luka tercatat lebih dari 11.000. Sekitar 35.000 bangunan rusak. Kerusakan paling parah terjadi Bukares.

Usai gempa, pada 1980 Ceasescu berpikir untuk menata ulang kota Bukares.

Ia menggagas kawasan pusat perkantoran dan administrasi politik Komunis Rusia di tengah kota Bukares seluas sekitar 80.000 kilometer persegi.

Ini proyek raksasa. Ceasescu merelokasi 40.000 orang, menghancurkan biara, gereja, sinagoga, rumah sakit, juga stadion olahraga di kawasan tersebut.

Palatul Parlementului adalah bagian utama dari proyek tersebut. Dirancang sebagai pusat administrasi politik komunis Rumania, gedung ini mencerminkan gaya khas seorang diktator: menempatkan semua urusan politik dalam satu gedung pusat kekuasaan.

Rencananya, semua badan utama negara berkantor di sini. Di tempat ini pula Ceausescu rencananya akan tinggal.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com