Serang lelaki Eropa bertubuh jangkung berdiri di tangga di belakang kami. Alamak, naik tangga lagi, batin saya.
“Saya tidak heran kalau kalian kesasar. Gedung itu luar biasa besar. Kemarin saya juga nyasar ke ruang kerja anggota parlemen Rumania,” cerita lelaki itu.
Kakinya terlihat ringan menapaki tangga demi tangga. Sementara napas saya mulai memburu karena badan yang terlalu gempal. Saya tak lagi bisa menikmati keindahan dinding dan lantai marmer gedung ini.
Menurut catatan, Istana Rakyat dibangun dengan bahan-bahan yang diproduksi di Rumania. Di antaranya adalah 1 juta kubik marmer yang melapisi dinding dan lantai.
O iya, gedung ini juga berhias 3.500 ton kristal, 200.000 kubik kaca, 2.800 chandelier, 220.000 m2 karpet, dan 3.500 m2 kulit.
Setelah meliuk-liuk di anak tangga dan menyusuri sejumlah lorong ke kiri dan ke kanan, kami pun tiba di Plenary Hall.
Palatul Parlementului terletak di distrik 5, di pusat kota Bukares di puncak bukit Spirea (dealul Spirii), atau kerap juga disebut sebagai bukit Arsenal (dealul Arsenalului).
Kawasan ini dulunya adalah pemukiman. Pada 4 Maret 1977 pukul 21.20, kawasan ini luluh lantak karena gempa bumi berkekuatan 7,2 SR yang terasa di seluruh Balkan.
Baca juga: Pasukan Bantuan AS Tiba di Rumania Siap Hadapi Potensi Limpahan Konflik Rusia Ukraina
Pusat gempa berada di Provinsi Vrancea, sekitar 200 km sebelah utara Bukares, pada kedalaman 94 km.
Gempa tersebut demikian dahsyat. Korban tewas mencapai 1.579 orang. Sementara, korban luka tercatat lebih dari 11.000. Sekitar 35.000 bangunan rusak. Kerusakan paling parah terjadi Bukares.
Usai gempa, pada 1980 Ceasescu berpikir untuk menata ulang kota Bukares.
Ia menggagas kawasan pusat perkantoran dan administrasi politik Komunis Rusia di tengah kota Bukares seluas sekitar 80.000 kilometer persegi.
Ini proyek raksasa. Ceasescu merelokasi 40.000 orang, menghancurkan biara, gereja, sinagoga, rumah sakit, juga stadion olahraga di kawasan tersebut.
Palatul Parlementului adalah bagian utama dari proyek tersebut. Dirancang sebagai pusat administrasi politik komunis Rumania, gedung ini mencerminkan gaya khas seorang diktator: menempatkan semua urusan politik dalam satu gedung pusat kekuasaan.
Rencananya, semua badan utama negara berkantor di sini. Di tempat ini pula Ceausescu rencananya akan tinggal.