BANGKOK, KOMPAS.com – Salah satu korban tewas dalam penembakan massal di pusat penitipan anak di Thailand pada Kamis (6/10/2022) adalah seorang balita berusia 2 tahun.
Dalam pembaruan terbaru, jumlah korban tewas dalam penembakan massal di Pusat Pengembangan Anak di Distrik Uthaisawan Na Klang, Provinsi Nong Bua Lamphu, tersebut berjumlah sedikitnya 37 orang.
Seorang pejabat Kepolisian Distrik Uthaisawan Na Klang Chakkraphat Wichitvaidya mengatakan, pelaku adalah mantan polisi.
Baca juga: Mantan Polisi Tembaki Penitipan Anak di Thailand, 31 Tewas
Pelaku dipecat dari kepolisian pada tahun lalu karena terkait kasus narkoba, sebagaimana dilansir Reuters.
Chakkraphat mengutip kesaksian dari para saksi bahwa pelaku juga terlihat memegang pisau saat menjalankan aksi kejinya.
Dari jumlah korban tewas itu, 22 di antaranya adalah anak-anak. Sebagian besar anak-anak yang tewas itu ditikam dengan pisau.
Reuters melaporkan, tragedi tersebut merupakan salah satu pembunuhan anak paling banyak yang dilakukan pelaku tunggal dalam sejarah.
Seorang pejabat setempat mengatakan kepada Reuters bahwa rentang usia anak-anak di pusat penitipan anak itu dari 2 tahun hingga 5 tahun.
Baca juga: UPDATE Penembakan Massal Thailand: 34 Orang Tewas, 22 adalah Anak-anak
Juru Bicara Kepolisian Thailand Paisal Luesomboon mengatakan kepada ThaiPBS bahwa pelaku telah diadili pada Rabu (5/10/2022).
Keesokan harinya, pada Kamis, dia pergi ke pusat penitipan anak untuk menjemput anaknya. AFP melaporkan, identitas pelaku bernama Panya Khamrab.
Paisal mengatakan, ketika pelaku tidak menemukan anaknya di sana, dia memulai pembunuhan.
“Dia mulai menembak, menebas, membunuh anak-anak di pusat penitipan anak Uthaisawan," kata Paisal.
Ketika pelaku tiba di lokasi kejadian, ada sekitar 30 anak yang berada di sana, lebih sedikit dari biasanya.
Baca juga: Korban Tewas Penembakan Sekolah di Rusia Jadi 13 Orang, Putin Berang
Seorang pejabat Distrik Uthaisawan Na Klang Jidapa Boonsom mengatakan bahwa penembakan terjadi saat makan siang.
“Menembak empat atau lima petugas di pusat penitipan anak terlebih dahulu,” kata Jidapa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.