Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Bebaskan Sejumlah Pemukiman di Wilayah Kherson yang Diklaim Rusia

Kompas.com - 06/10/2022, 18:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com - Ukraina mengatakan pasukannya telah merebut kembali lebih banyak pemukiman di Kherson, salah satu dari empat wilayah yang sebagian diduduki Rusia.

Wilayah ini sebelumnya secara resmi dimasukkan Presiden Vladimir Putin ke Rusia dalam pencaplokan terbesar Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Dilansir Reuters, dengan mundurnya pasukan Rusia dari garis depan di selatan dan timur, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidato Rabu (5/10/2022) malam bahwa Novovoskresenske, Novohryhorivka dan Petropavlivka di timur laut kota Kherson telah "dibebaskan".

Baca juga: Ukraina Rebut Lagi Permukiman di Wilayah yang Dicaplok Rusia

Di Perserikatan Bangsa-Bangsa, Rusia melobi untuk pemungutan suara rahasia alih-alih pemungutan suara publik minggu depan.

Ini terjadi Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 orang mempertimbangkan apakah akan mengutuk pencaplokan Donetsk dan Luhansk di timur dan Kherson dan Zaporizhzhia di selatan setelah menggelar referendum di sana.

Putin menandatangani undang-undang pada hari Rabu untuk memasukkan wilayah tersebut ke dalam Rusia.

Ukraina mengatakan tidak akan pernah menerima penyitaan ilegal atas wilayahnya dengan paksa.

Baca juga: Rusia Peringatkan Risiko Bentrokan Langsung dengan Barat Setelah AS Tambah Bantuan Militer ke Ukraina

Kyiv dan Barat mengatakan referendum itu adalah pemungutan suara yang dicurangi yang diadakan di bawah todongan senjata.

Undang-undang baru akan memasukkan sekitar 18 persen wilayah Ukraina ke dalam Rusia.

Putin mengatakan dia ingin memastikan keamanan Rusia dan melindungi penutur bahasa Rusia di Ukraina.

Ukraina lantas menuduh Moskwa melakukan perampasan tanah.

Baca juga: Bertemu dengan Ketua Parlemen Ukraina, Puan Dukung Perdamaian Ukraina dan Rusia

Langkah Rusia untuk mencaplok wilayah tersebut meningkatkan kemungkinan eskalasi perang, karena Putin dan pejabat lainnya mengatakan mereka dapat menggunakan senjata nuklir untuk melindungi wilayah Rusia termasuk provinsi yang dianeksasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com