Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Peringatkan Risiko Bentrokan Langsung dengan Barat Setelah AS Tambah Bantuan Militer ke Ukraina

Kompas.com - 06/10/2022, 07:57 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

MOSKWA, KOMPAS.com - Moskwa mengeluarkan peringatan bahwa keputusan Amerika Serikat (AS) untuk mengirim lebih banyak bantuan militer ke Ukraina "meningkatkan bahaya bentrokan militer langsung" antara Rusia dan Barat.

Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov, mengatakan itu adalah "ancaman langsung" ke Moskwa, dan menggambarkan AS sebagai "peserta konflik".

Sebelumnya, AS mengumumkan tambahan bantuan militer ke Ukraina sebesar 625 juta dollar AS setara sekitar Rp 9,5 triliun.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-224 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Ubah Dekrit Mobilisasi Parsial, Batas Harga Minyak Rusia Disepakati

Persenjataan canggih AS telah dikreditkan sebagai alat yang membantu Ukraina membangun momentum melawan pasukan pendudukan Rusia.

Pasukan Ukraina telah membuat kemajuan signifikan di timur laut dan selatan negara itu dalam beberapa pekan terakhir.

Kiriman senjata berat AS terbaru mencakup empat sistem roket ganda Himars presisi tinggi lainnya.

Secara keseluruhan, Washington telah memberikan hampir 17 miliar dollar AS (Rp 258 triliun) dukungan militer untuk Kyiv, sejak Presiden Rusia Vladimir Putin menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

Dalam sebuah pernyataan pada Kamis (6/10/2022), Antonov memperingatkan bahwa keputusan AS "untuk terus memompa rezim Kyiv dengan senjata berat hanya mengamankan status Washington sebagai peserta konflik".

Baca juga: Putin Resmi Caplok 15 Persen Wilayah Ukraina, 22 Persen Ditambah Crimea

Dia mengatakan ini akan mengakibatkan "pertumpahan darah yang berkepanjangan dan korban baru".

"Kami menyerukan Washington untuk menghentikan tindakan provokatifnya yang dapat menyebabkan konsekuensi paling serius," kata duta besar Rusia sebagaimana dilansir BBC.

Setelah menderita serangkaian kekalahan besar di medan perang di Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, Rusia bersumpah mempertahankan diri dengan segala cara yang tersedia - tidak mengesampingkan penggunaan senjata nuklirnya.

Moskwa juga mendorong upaya pencaplokan empat wilayah Ukraina: Donetsk dan Luhansk di timur, dan Kherson dan Zaporizhzhia di selatan.

Namun, Rusia tidak sepenuhnya mengendalikan wilayah mana pun, dan pasukan Ukraina telah membuat kemajuan pesat di wilayah Kherson dalam beberapa hari terakhir.

Peringatan Antonov datang tak lama setelah Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris membahas kerjasama militer lebih lanjut dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca juga: Elon Musk Menuai Kritik Serius atas Cuitannya tentang Ukraina

Dalam sebuah pernyataan, Gedung Putih menekankan bahwa "Amerika Serikat tidak akan pernah mengakui aneksasi yang diklaim Rusia atas wilayah Ukraina.

"Presiden Biden berjanji untuk terus mendukung Ukraina karena mempertahankan diri dari agresi Rusia selama yang diperlukan."

Pernyataan itu mengatakan paket bantuan militer baru termasuk "Himars, sistem artileri dan amunisi, dan kendaraan lapis baja".

HIMARS - Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi buatan AS - telah digunakan untuk menyerang sasaran Rusia seperti pos komando dan gudang amunisi.

Itu juga telah digunakan untuk menargetkan jembatan, termasuk yang berada di dekat Kherson yang diduduki Rusia, yang coba direbut kembali oleh Ukraina.

Baca juga: Pasukan Ukraina Rebut Belasan Permukiman dari Tentara Rusia, Kemajuan Besar dalam Sepekan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com