Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikabarkan Akan Gunakan Nuklir di Ukraina, Ini Jawaban Rusia

Kompas.com - 05/10/2022, 08:55 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com – Rusia memberikan tanggapan setelah diberitakan akan menggunakan senjata nuklir di Ukraina.

Kremlin mengatakan pada Selasa (4/10/2022) bahwa mereka tidak ingin mengambil bagian dalam "retorika nuklir" dari Barat setelah sebuah laporan media menyebut Rusia sedang bersiap untuk menunjukkan kesediaannya menggunakan senjata nuklir dalam konfliknya dengan Ukraina.

Surat kabar The Times melaporkan pada Senin (3/10/2022) bahwa aliansi militer NATO telah memperingatkan negara anggota bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan menunjukkan kesediaannya untuk menggunakan senjata nuklir dengan melakukan uji coba nuklir di perbatasan Ukraina.

Baca juga: Tanggapan Rusia Setelah Diminta Pemimpin Chechnya Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina

Surat kabar yang berbasis di London juga mengatakan Rusia telah memindahkan kereta api yang diduga terkait dengan unit Kementerian Pertahanan Rusia yang bertanggung jawab atas amunisi nuklir.

Seorang pejabat NATO pada Selasa menyebut aliansi militer belum mendapati perubahan dalam postur nuklir Rusia, tetapi tetap mengambil sikap waspada.

Sementara seorang diplomat Barat mengatakan, kepada Reuters bahwa NATO tidak memperingatkan sekutu tentang ancaman nuklir dari Rusia. Dia mengomentari laporan dari Times.

Ketika ditanya tentang laporan Times, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia tidak ingin mengambil bagian dalam apa yang dia sebut sebagai latihan Barat dalam "retorika nuklir".

"Media Barat, politisi, dan kepala negara Barat terlibat dalam banyak latihan retorika nuklir saat ini," kata Peskov.

Baca juga: Jika Rusia Nekat Pakai Nuklir di Ukraina, Ini yang Diperkirakan Akan Terjadi

"Kami tidak ingin ambil bagian dalam hal ini," ucap dia, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Sementara itu, Harian Italia La Repubblica melaporkan pada Minggu (2/10/2022) bahwa NATO telah mengirim laporan intelijen tentang pergerakan kapal selam nuklir Belgorod kepada negara anggota.

"Sekarang kembali menyelam di laut Arktik dan dikhawatirkan misinya adalah menguji untuk pertama kalinya super-torpedo Poseidon, yang sering disebut sebagai 'senjata Kiamat'," kata La Repubblica.

Menteri Pertahanan Italia menolak berkomentar tentang masalah ini.

Ditanya bagaimana Inggris akan menanggapi penggunaan senjata nuklir "taktis" oleh Rusia, Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengatakan bahwa dia tidak bisa menjelaskan secara rinci tetapi akan ada tanggapan.

"Tidak dapat dihindari bahwa penggunaan senjata nuklir oleh negara mana pun di dunia tidak akan berjalan tanpa tanggapan," kata dia dalam sebuah acara di konferensi Partai Konservatif.

Baca juga: Intel Ukraina: Ada Ancaman Nuklir yang Sangat Tinggi dari Rusia

"Saya tidak akan membahas sifat atau ambang batasnya," tambah James Cleverly.

Senjata nuklir taktis pada dasarnya adalah senjata nuklir yang digunakan di medan perang yang jauh lebih lemah daripada bom besar yang akan menghancurkan kota-kota besar seperti Moskwa, Washington, atau London.

Putin sendiri sempat memperingatkan Barat bahwa dia tidak menggertak ketika dia mengatakan akan siap untuk menggunakan senjata nuklir untuk membela Rusia.

Rusia adalah kekuatan nuklir terbesar di dunia berdasarkan jumlah hulu ledak nuklir.

Rusia memiliki 5.977 hulu ledak sedangkan Amerika Serikat memiliki 5.428, menurut Federasi Ilmuwan Amerika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com