Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadiri Pemakaman Ratu Elizabeth, Kaisar Jepang Akan Tukar Kursi Penerbangan VVIP dengan Bus

Kompas.com - 18/09/2022, 21:34 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

LONDON, KOMPAS.com - Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako siap menghadiri pemakaman Ratu Elizabeth meski harus menukar fasilitas kendaraan mewah mereka dengan bus antar-jemput bersama pejabat dunia lainnya pada Senin (19/9/2022).

Sementara Presiden Amerika Serikat Joe Biden mendapat pengecualian untuk bepergian dengan kendaraan lapis baja kepresidenan yang dijuluki 'The Beast' saat berada di ibu kota Inggris.

Kaisar dan permaisuri Jepang terlihat mengambil penerbangan kelas satu ke London pada Jumat (17/9/2022).

Baca juga: Kepala Negara Hanya Boleh Pakai Bus Saat Melayat Ratu Elizabeth II, Ada yang Protes


Secara tradisional, seorang kaisar Jepang tidak akan menghadiri pemakaman orang lain selain orang tua mereka sendiri, karena kepercayaan budaya yang mengakar di mana kematian dianggap tidak murni.

Perjalanannya ke Inggris bersama permaisuri ini adalah yang pertama sejak naik takhta pada 2019.

Kehadirannya dianggap sebagai tanda penghormatan dan menyoroti ikatan yang terbentuk antara dua keluarga kerajaan selama pemerintahan Ratu Elizabeth II.

Alih-alih menggunakan mobil pribadi, dokumen pemerintah yang bocor mengungkapkan rencana bagi para pemimpin dunia untuk melakukan perjalanan massal dengan bus ke Westminster Abbey untuk prosesi pemakaman pada Senin (19/9/2022).

Pejabat Inggris dan AS sejak itu mengecilkan prospek kehadiran Presiden Biden jika harus melakukan perjalanan dengan bus ke pusat kota London.

Adapun Kaisar Naruhito diperkirakan termasuk di antara mereka yang melakukan perjalanan ke pemakaman dengan bus.

 

Baca juga: Momen 8 Cucu Ratu Elizabeth Menjaga Peti Bersama, dengan Harry Diizinkan Gunakan Seragam Militer

Menurut Politico, pria berusia 62 tahun itu dan bangsawan tamu lainnya akan dibawa ke tempat prosesi pemakaman Ratu Elizabeth di bawah bimbingan Kementerian Luar Negeri Inggris yang ketat.

Situs web tersebut melaporkan Raja Philippe dan Ratu Mathilde dari Belgia, Raja Felipe dan Ratu Letizia dari Spanyol, Raja Swedia Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia dan Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Maxima juga akan naik bus antar-jemput.

Beberapa kedutaan dilaporkan telah melakukan upaya yang belum berhasil untuk meminta pengecualian terhadap panduan Kantor Luar Negeri Inggris.

Tidak jelas apakah kedutaan Jepang ada di antara mereka menurut laporan Daily Mail.

Seorang juru bicara Downing Street No.10 menolak untuk mengomentari pengaturan untuk pejabat individu tetapi menerima bahwa mereka akan “berbeda tergantung pada kebutuhan para pemimpin yang berbeda.”

Baca juga: Ketika Ratu Elizabeth II Datangi Pernikahan Rakyat yang Iseng Mengundangnya...

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern adalah salah satu pemimpin dunia pertama yang memberikan penghormatan di London pada Jumat (16/9/2022), sementara perdana menteri Bangladesh Sheikh Hasina mendarat pada Kamis (17/9/2022) sore.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese juga telah tiba dan membawa serta tamu yang memberikan 'kontribusi luar biasa kepada komunitas mereka, dan yang mewakili budaya dan nilai-nilai Australia'.

Dia langsung pergi ke Green Park London pada Minggu (18/9/2022) pagi untuk meletakkan karangan bunga di antara ribuan karangan bunga yang telah dibangun di seluruh kota sejak kematian Ratu Elizabeth diumumkan pada malam 8 September.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com