Upping dilakukan sejak abad ke-12, ketika penguasa Kerajaan Inggris mengeklaim semua angsa tanpa tanda kepemilikan di sungai dan danau guna memastikan pasokan daging angsa tersedia jika pihak Kerajaan menggelar pesta.
"Tentu saja zaman sekarang angsa tidak lagi dimakan, tapi sensus bertujuan untuk edukasi dan konservasi," jelas juru penanda angsa untuk Raja Inggris, David Barber, yang sudah mengemban jabatan tersebut selama 30 tahun.
Selain angsa, lumba-lumba yang ditemukan dalam radius 4,8 Kilometer (Km) dari pantai juga milik Kerajaan Inggris.
Kepemilikan tersebut berlandaskan aturan hukum pada 1324, ketika Edward II menjabat raja. Aturan itu menyebut: Raja memiliki lumba-lumba dan sturgeon yang diambil di laut atau di tempat lain di dalam wilayah kerajaan.
Aturan itu masih berlaku hingga saat ini. Bahkan paus dan lumba-lumba masih disebut sebagai Ikan-ikan Kerajaan.
Saat Ratu Elizabeth II wafat, Raja Charles III mewarisi banyak sekali angsa dan lumba-lumba di kerajaannya.
Baca juga: Raja Charles III Naik Tahkta, Negara Persemakmuran Mana Saja yang Ingin Memisahkan Diri?
Bukan rahasia lagi bahwa Ratu Elizabeth II sangat menyayangi anjing. Bahkan, ia disebut telah memiliki lebih dari 30 anjing corgi sepanjang hidupnya.
Tapi ada hewan lain yang mencuri hatinya: dia diyakini memiliki kuda dalam jumlah yang lebih banyak.
Sang ratu belajar menunggang kuda poni shetland bernama Peggy, hadiah untuk ulang tahun keempatnya dari kakeknya, George V.
Kemudian, dia mewarisi Royal Stud, pusat penangkaran kuda pacu di Sandringham, yang menghasilkan banyak kuda pemenang.
Pelatih Sir Michael Stoute, yang mengawasi lebih dari 100 kuda pemenang untuk Kerajaan, mengatakan bahwa dirinya senang bekerja untuk sang ratu.
"Saya menemukan bahwa pelatihan untuk ratu tanpa tekanan, karena pemahamannya, pengetahuannya yang mendalam, dan kehausannya akan pengetahuan," katanya.
Mendiang ratu sering menamai kudanya untuk memberikan pesan yang jelas - seperti Kewajiban Terikat, Konstitusi, dan Kerahasiaan.
"Salah satu contoh kecil dari perhatian ratu pada hal-hal detil adalah ia tidak pernah memakai parfum ketika mengunjungi lapangan untuk melihat kuda-kudanya, karena dapat merangsang kuda-kuda muda yang sarat testosteron," kata penyiar Clare Balding, yang kakek, ayah, dan saudara laki-lakinya telah melatih kuda untuk ratu.
Sebagai pemilik kuda, Ratu Elizabeth II telah memenangi empat dari lima balapan British Classic.
Baca juga: Saat Raja Charles III Pimpin Iring-iringan Peti Mati Ratu Elizabeth II Lintasi Edinburgh...
Untuk acara resmi, ratu menggunakan kereta kuda atau mobil Bentley yang sudah dimodifikasi dan dikemudikan oleh seorang sopir.
Kapan pun ia bisa, ia memilih Land Rover.
Mengemudi adalah salah satu hobi yang dia miliki bersama mendiang suaminya, Pangeran Phillip. Pasangan itu menyukai mobil buatan Jaguar dan Land Rover - sebuah perusahaan Inggris yang sekarang dimiliki oleh konglomerat India, Tata.
Sebelum menjadi ratu, Elizabeth menjadi relawan sopir truk dan montir selama Perang Dunia II.
Dia terkadang menggunakan keterampilan mengemudinya untuk menghibur tamu-tamunya.
Pada September 1998, ratu mengundang Putra Mahkota Abdullah dari Arab Saudi ke Balmoral untuk makan siang. Setelah itu, ia diundang untuk mengunjungi perkebunan seluas 20.000 hektare.
Menurut memoar mantan diplomat Inggris, Sherard Cowper-Coles, Abdullah yang awalnya ragu-ragu kemudian setuju dan duduk di kursi penumpang.
Yang mengejutkan, ratu naik ke kursi pengemudi dan menyetir di sepanjang dataran tinggi Skotlandia sambil berbicara sepanjang waktu.
Abdullah menjadi khawatir dan mendesak ratu untuk memperlambat laju mobil.