Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Misterius Bos Raksasa Minyak Rusia yang Gemar Kritik Putin

Kompas.com - 02/09/2022, 11:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Fox News

KYIV, KOMPAS.com - Bos raksasa minyak Rusia Lukoil, yang bersama dengan perusahaannya mengkritik invasi Ukraina, dilaporkan meninggal pada Kamis (1/9/2022).

Dia dikabarkan jatuh dari jendela lantai enam sebuah rumah sakit di Moskwa.

Dilansir dari Fox News, Ravil Maganov meninggal dalam apa yang disebut sumber sebagai kemungkinan bunuh diri setelah tubuhnya ditemukan di tanah Rumah Sakit Klinik Pusat elite Moskwa, menurut laporan berita Rusia.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-190 Serangan Rusia ke Ukraina, Penembakan di Energodar, IAEA Putuskan Menetap di PLTN Zaporizhzhia

Sebuah pernyataan dari Lukoil mengatakan, Maganov "meninggal setelah sakit parah," tetapi belum ada informasi lebih lanjut.

Mengutip sumber penegak hukum yang tidak disebutkan namanya, kantor berita negara Tass melaporkan bahwa Maganov bunuh diri setelah dirawat di rumah sakit karena serangan jantung.

Outlet berita RBK juga melaporkan bahwa polisi sedang menyelidiki kematian ketua sebagai kemungkinan bunuh diri.

Ketika Rusia menginvasi Ukraina, dewan Lukoil adalah salah satu dari sedikit perusahaan yang mendesak untuk segera mengakhiri konflik bersenjata, menyebutnya sebagai "tragedi" dan menyatakan simpati kepada para korbannya.

Baca juga: Kemhan Rusia: Pasukan Ukraina Berusaha Rebut PLTN Zaporizhzhia, Ganggu Rencana Inspeksi IAEA

Mantan perwira Badan Intelijen Pertahanan Rebekah Koffler, penulis buku Putin's Playbook, mengatakan kepada Fox News Digital bahwa "kita tidak akan pernah tahu persis apa yang terjadi pada Maganov".

Namun, dia mencatat bahwa kematiannya adalah "buku pedoman intelijen Rusia standar" dari "urusan basah", terjemahan dari istilah Rusia yang mengacu pada operasi yang menumpahkan darah.

'Urusan basah adalah pembunuhan yang ditargetkan," kata Koffler.

Baca juga: Serangan Balik Ukraina Tidak Bisa Cepat Kalahkan Rusia

“Rusia dan sebelumnya bekas Uni Soviet dikenal karena mengatur kematian misterius lawan-lawan Kremlin. Itu dilakukan dengan berbagai cara: tembakan di belakang kepala, keracunan, bunuh diri paksa, dan bentuk kematian kejam lainnya. Saya punya satu bagian penuh dalam buku saya menjelaskan doktrin ini dan dengan contoh kasus profil tinggi," tambahnya.

Kematian Maganov mengikuti kematian misterius serupa pada bulan Agustus, ketika pengusaha kelahiran Soviet dan kritikus Putin, Dan Rapoport, dilaporkan melompat ke dari apartemen mewahnya di Washington DC.

Baca juga: Pasukan Terjun Payung Rusia Melarikan Diri ke Perancis, Ceritakan Kekacauan dalam Militer Putin

Seperti Maganov, Rapoport secara terbuka mengkritik invasi Rusia ke Ukraina.

Seorang mantan manajer puncak Lukoil ditemukan tewas di ruang bawah tanah sebuah tempat tinggal di pinggiran kota Moskwa pada bulan Mei.

Ivan Khabibu Rochman Tentara Republik Nasional (NRA), sebuah kelompok oposisi Kremlin, mengklaim membunuh putri seorang aktivis politik yang disebut “otak Putin”.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com