Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rahmat Aming Lasim
Pegawai Negeri Sipil

Diplomat, pemerhati Timur Tengah

Merevitalisasi 75 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia dan Mesir

Kompas.com - 22/08/2022, 15:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dalam perjalanannya dipandang perlu merevitalisasi hubungan Indonesia dan Mesir dalam tiga konteks.

Konteks pertama adalah kerja sama mendiseminasikan informasi dan pengetahuan umum mengenai kedua negara baik dari sisi geografi, sejarah maupun informasi tentang Indonesia dan Mesir. Media akan banyak berperan di sini terutama media sosial dan media online.

Contoh, masih banyak yang mengira Bali bukan bagian dari Indonesia. Masih ada yang mengira Indonesia adalah negara miskin.

Indonesia sejauh ini hanya dikenal sebagai negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia. Selebihnya banyak yang tidak tahu bahwa Indonesia memiliki sekitar 17.000 pulau. Tidak banyak yang tahu bahwa 2/3 wilayah Indonesia (sekitar 3,25 juta km persegi) adalah lautan.

Berdasarkan obrolan ringan dengan beberapa milenial Mesir, masih sedikit yang paham Indonesia secara utuh.

Kebanyakan yang tahu Indonesia merupakan generasi tua yang mengalami hidup di jaman Presiden Gamal Abdel Naser dan Presiden Soekarno.

Nama terakhir dikenal di Mesir sebagai Ahmad Soekarno, yang diabadikan menjadi nama jalan di Kairo.

Nama Indonesia dan Soekarno cukup di Mesir, hampir semua orang Mesir tahu Presiden RI pertama.

Konteks kedua yang terkait dengan pengetahuan umum adalah kerja sama pendidikan. Sejauh ini Mesir menjadi magnet terbesar pelajar milenial Indonesia khususnya untuk belajar di Al Azhar, jumlahnya sekitar 12.000 orang.

Tapi sebaliknya berapa jumlah milenial Mesir yang belajar di Indonesia? Kemungkinan tidak mencapai ribuan orang.

Kerja sama pendidikan antaruniversitas dan antarsekolah di kedua negara menjadi penting untuk lebih mengetahui informasi masing-masing negara.

Mereka nantinya akan menjadi duta yang mengenalkan dan mempromosikan negaranya masing-masing.

Contohnya adalah pertukaran pelajar, beasiswa studi di universitas-universitas di Indonesia dan lain–lain.

Konteks ketiga adalah kerja sama sosial budaya, artinya sudah selayaknya masyarakat Mesir khususnya generasi muda mengenal Indonesia lebih banyak.

Sebagian kalangan di Mesir tidak banyak yang tahu keragaman budaya Indonesia yang terbentang dari Sabang di Aceh sampai Merauke di Papua.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com