Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Gerebek Rumah Trump, FBI Sita Ponsel Sekutunya

Kompas.com - 10/08/2022, 08:35 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

FLORIDA, KOMPAS.com – Setelah menggerebek rumah Donald Trump di Mar-a-Lago di Florida pada Senin (8/8/2022) malam, FBI menyita ponsel sekutu mantan Presiden AS itu.

Dia adalah Scott Perry, anggota Kongres AS dari Partai Republik.

Perry mengatakan tiga agen FBI menyita teleponnya pada Selasa (9/8/2022) pagi saat dia bepergian dengan keluarga.

Baca juga: FBI Gerebek Rumah Donald Trump di Mar-a-lago Florida

“Mereka tidak berusaha menghubungi pengacara saya, yang akan mengatur agar mereka mendapatkan telepon saya jika itu keinginan mereka,” kata Perry dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The New York Times.

Dia mengaku marah dengan tindakan agen FBI yang menyita ponselnya tersebut.

"Meski tidak terkejut, saya marah bahwa FBI, di bawah arahan DOJ Merrick Garland, akan menyita telepon seorang anggota Kongres yang sedang menjabat," ungkap Perry.

Dia membandingkan penyitaan ponselnya dengan penggeledahan FBI terhadap rumah mantan Presiden Donald Trump, di mana para agen sampai membobol berangkas setelah pencarian sepanjang hari terkait dengan penyelidikan atas kesalahan penanganan dokumen Gedung Putih.

Anggota kongres AS dari Partai Republik Scott Perry (R-PA) berbicara selama konferensi pers dengan anggota House Freedom Caucus di luar US Capitol pada 28 Februari 2022 di Washington, DC. Menjelang pidato kenegaraan Presiden Joe Biden pada hari Selasa, anggota House Freedom Caucus mengkritik penampilannya dalam berbagai masalah. Belum lama ini, ponsel Scott Perry disita FBI tidak lama setelah lebih dulu menggerebek rumah Donlad Trump.DREW ANGERER/GETTY IMAGES/AFP Anggota kongres AS dari Partai Republik Scott Perry (R-PA) berbicara selama konferensi pers dengan anggota House Freedom Caucus di luar US Capitol pada 28 Februari 2022 di Washington, DC. Menjelang pidato kenegaraan Presiden Joe Biden pada hari Selasa, anggota House Freedom Caucus mengkritik penampilannya dalam berbagai masalah. Belum lama ini, ponsel Scott Perry disita FBI tidak lama setelah lebih dulu menggerebek rumah Donlad Trump.

“Ponsel saya berisi info tentang aktivitas legislatif dan politik saya, dan diskusi pribadi dengan istri, keluarga, konstituen, dan teman-teman saya. Semua ini bukan urusan pemerintah,” kata Perry.

Baca juga: Tanggapan Trump Setelah Rumahnya Digerebek FBI dan Brankasnya Dibobol

“Seperti Presiden Trump tadi malam, DOJ memilih tindakan yang tidak perlu dan agresif ini daripada hanya menghubungi pengacara saya. Taktik semacam ini harus menjadi perhatian setiap warga negara,” ungkap dia.

Tidak segera jelas mengapa FBI menyita telepon Perry.

The New York Times melaporkan seorang juru bicara anggota kongres AS tidak segera menanggapi pertanyaan lanjutan, dan Departemen Kehakiman AS tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Perry sendiri telah menolak untuk hadir di hadapan komite 6 Januari, dan pengacaranya berpendapat bahwa "tidak ada yang tidak pantas" tentang tindakannya selama serangan terhadap Capitol.

Dalam beberapa minggu setelah pemilihan 2020, Perry diketahu termasuk di antara setidaknya 11 anggota Kongres yang terlibat dalam diskusi dengan pejabat Gedung Putih tentang pembatalan pemilihan, termasuk rencana untuk menekan Wakil Presiden Mike Pence untuk membuang suara elektoral dari negara bagian yang dimenangkan oleh Presiden Biden, menurut komite.

Perry juga mendukung gagasan untuk mendorong para pendukung untuk berbaris ke Capitol, kata komite tersebut.

Selain itu, Perry dilaporkan sebagai pihak yang menyusun berkas tuduhan penipuan pemilih dan mengoordinasikan rencana untuk mencoba menggantikan penjabat jaksa agung yang menolak upaya Tuan Trump untuk membatalkan pemilihan, dengan pejabat yang lebih patuh.

Dia adalah seorang anggota Kongres AS sejak 2013.

Baca juga: FBI Grebek Rumah Trump, Ini 7 Kasus Hukum yang Tengah Dihadapi Mantan Presiden AS

Faktanya, Perry bukan satu-satunya sekutu Trump yang teleponnya telah disita dalam beberapa pekan terakhir.

Pada bulan Juni, agen FBI menyita telepon John Eastman, pengacara konservatif yang menasihati Trump tentang strategi untuk membatalkan pemilihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com