Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petir Sambar Fasilitas Minyak Kuba, Kobaran Api Tak Terkendali, 17 Hilang dan 121 Terluka

Kompas.com - 08/08/2022, 15:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Sky News

MATANZAS, KOMPAS.com - Sambaran petir menyambar fasilitas minyak di Kuba pada Jumat (5/8/2022), sehingga menimbulkan kabakaran besar yang masih di luar kendali aparat hingga Senin (8/8/2022).

Empat ledakan telah dilaporkan akibat kebakaran di depot bahan bakar Matanzas yang telah menewaskan sedikitnya satu orang, 121 orang terluka dan 17 orang hilang pada Minggu (8/7/2022) dilansir dari AFP.

Baca juga: Kuba Resmi Izinkan Pernikahan Sesama Jenis

Ketujuh belas orang yang hilang merupakan petugas pemadam kebakaran Kuba yang berada di daerah terdekat dan berusaha menghentikan penyebaran api.

Fasilitas penyimpanan minyak Matanzas dilengkapi dengan delapan tangki minyak raksasa yang menampung minyak yang digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik.

Petir awalnya mengenai satu tangki, tetapi api kemudian menyebar ke tangki kedua.

Saat helikopter terbang di atas untuk menjatuhkan air, asap hitam tebal mengepul dari lokasi dan menyebar ke barat menuju ibu kota Havana.

Factal News melaporkan pada Senin (8/8/2022), tangki ketiga telah meledak akibat kebakaran yang masih belum terkendali di fasilitas penyimpangan minyak tersebut.

Kecelakaan itu terjadi saat Kuba terus bergulat dengan kekurangan bahan bakar.

Adiel Gonzalez, yang berada dekat lokasi kejadian, mengatakan kepada Sky News: "Saya sedang berada di gym ketika saya merasakan ledakan pertama. Sebuah kolom asap dan api yang mengerikan membubung ke langit."

Lingkungan Dubrocq, yang paling dekat dengan api, kini telah dievakuasi - dengan beberapa memilih untuk meninggalkan distrik yang sedikit lebih jauh.

Baca juga: AS Beri Kelonggaran Sanksi ke Kuba, Ubah Kebijakan Era Trump

Mantanzas adalah rumah bagi populasi sekitar 140.000 orang, dan Presiden Miguel Diaz-Canel melakukan perjalanan ke daerah itu pada hari Sabtu.

Pemerintah Kuba telah meminta bantuan dari para ahli internasional di "negara sahabat" yang memiliki pengalaman di sektor minyak.

Pesawat, petugas pemadam kebakaran dan spesialis dari Meksiko dan Venezuela pun telah tiba di Kuba Minggu (7/8/2022), untuk membantu memadamkan kebakaran besar di depot bahan bakar tersebut.

Tim bantuan mendarat di bandara di resor tepi laut Varadero, 40 kilometer (25 mil) timur kota Matanzas, di mana dua tangki bahan bakar masih terbakar tak terkendali sejak sambaran petir memicu kebakaran pada Jumat (5/8/2022), kata pihak berwenang.

Baca juga: Ledakan Hebat Guncang Hotel Ikonik di Kuba, 22 Orang Tewas

Sebuah Boeing 737-700 Angkatan Udara Meksiko mendarat dengan 60 pekerja penyelamat militer dan 16 teknisi dari Petroleos Mexicanos, sementara peralatan dan bahan kimia pemadam kebakaran tiba dengan pesawat kedua.

"Kami di sini untuk membantu pencegahan risiko dan memadamkan api dengan air dan busa," kata Brigadir Jenderal Juan Bravo, penanggung jawab ekspedisi.

Penerbangan Conviasa juga tiba dari Venezuela dengan 35 petugas pemadam kebakaran, spesialis dan teknisi dari Petroleos de Venezuela, S.A. (PDVSA), membawa 20 ton busa dan bahan kimia lainnya.

Pejabat kesehatan provinsi Luis Armando Wong mengatakan pada konferensi pers Sabtu (6/8/2022) malam bahwa mayat pertama telah ditemukan di lokasi.

Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel telah menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Meksiko, Venezuela, Rusia, Nikaragua, Argentina dan Chili atas bantuan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com