Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Indonesia, Jenderal AS Sebut Militer China Semakin Agresif dan Berbahaya

Kompas.com - 25/07/2022, 10:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Saat mengunjungi Indonesia, Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (AS) Jenderal Mark A Milley menyinggung perkembangan China yang agresif.

Milley mengatakan, militer China menjadi jauh lebih agresif dan berbahaya selama lima tahun terakhir, sebagaimana dilansir Associated Press, Minggu (24/7/2022).

Dia menuturkan, jumlah penyadapan yang dilakukan pesawat dan kapal China di kawasan Pasifik terhadap AS dan pasukan mitranya telah meningkat secara signifikan selama kurun waktu itu.

Baca juga: Ketika Jenderal AS Memperingatkan Ancaman China dalam Kunjungan ke Indonesia…

Selain itu, lanjut Milley, jumlah interaksi yang tidak aman juga telah meningkat.

“Pesannya adalah militer China, di udara dan di laut, telah menjadi jauh lebih agresif dan terasa lebih agresif di wilayah tertentu ini,” kata Milley.

Komentarnya muncul ketika AS meningkatkan upaya dalam memperkuat hubungannya dengan negara-negara Pasifik guna mengimbangi pengaruh China.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden menganggap China sebagai ancaman dan tantangan keamanan jangka panjang utama Washington.

Baca juga: 14 Tahun Tak Berkunjung ke Indonesia, Panglima Angkatan Bersenjata AS Kembali dengan Disambut Panglima TNI

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, kunjungan Milley di Indonesia disambut oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Markas Besar (Mabes) TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu.

Kunjungan Milley kali ini merupakan kali pertama setelah 14 tahun tidak melaksanakan kunjungan kerja ke Indonesia.

“Kedatangan ini setelah 14 tahun tidak melaksanakan kunjungan kerja ke Indonesia,” kata Andika.

Baca juga: Korea Utara Tuding AS Buat Senjata Biologis di Ukraina

Safari Indo-Pasifik

Selain Indonesia, Milley akan menghadiri pertemuan kepala pertahanan negara-negara di kawasan Indo-Pasifik pekan depan di Australia.

Pertemuan tersebut akan membahas pertumbuhan militer China yang meningkat dan kebutuhan untuk mempertahankan Pasifik yang bebas, terbuka, dan damai.

AS dan beberapa negara mengkhawatirkan perjanjian keamanan antara China dan Kepulauan Solomon baru-baru ini.

Baca juga: China-Kepulauan Solomon Resmi Sepakati Pakta Keamanan yang Kontroversial, Apa Isinya?

Mereka khawatir perjanjian tersebut dapat mengarah pada pembentukan pangkalan angkatan laut China di Pasifik Selatan.

AS dan Australia telah memberi tahu Kepulauan Solomon bahwa menjadi tuan rumah pangkalan militer China tidak akan ditoleransi.

“Ini adalah area di mana China mencoba melakukan penjangkauan untuk tujuan mereka sendiri. Dan sekali lagi, ini mengkhawatirkan karena China tidak melakukannya hanya untuk alasan yang tidak berbahaya,” kata Milley kepada wartawan yang mengikuti rombongannya.

“Mereka mencoba memperluas pengaruh mereka di seluruh wilayah. Dan itu memiliki konsekuensi potensial yang tidak selalu menguntungkan bagi sekutu dan mitra kami di kawasan ini,” lanjut Milley.

Baca juga: Diprotes Soal Kesepakatan Keamanan dengan China, PM Kepulauan Solomon Bela Keputusannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com