Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

18 Personel Medis Ukraina Tewas dalam Invasi Rusia, Zelensky Tegaskan Pantang Menyerah

Kompas.com - 25/07/2022, 08:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Kementerian Kesehatan Ukraina mengatakan, sedikitnya 18 personel medis tewas dan hampir 900 fasilitas medis rusak atau hancur akibat invasi Rusia ke Ukraina.

Laporan tersebut disampaikan Kementerian Kesehatan Ukraina dalam sebuah unggahan di Facebook ketika invasi telah menginjak bulan keenam pada Minggu (24/7/2022).

Kementerian Kesehatan Ukraina mengatakan, lebih dari 50 personel medis telah terluka sejak Rusia melancarkan invasinya pada 24 Februari, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Rusia Klaim Hantam Sasaran Militer Ukraina di Pelabuhan Odessa Setelah Bantah Menyerang

Kementerian tersebut menambahkan, sebanyak 123 fasilitas medis di Ukraina hancur lebur akibat invasi, dan 746 lainnya membutuhkan perbaikan.

Sementara itu, Presiden Rusia Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa negaranya akan melakukan semua hal yang bisa dilakukan untuk menimbulkan kerusakan sebanyak mungkin bagi musuhnya.

“Bahkan para penjajah mengakui bahwa kami akan menang,” ujar Zelensky.

“Kami mendengarnya dalam percakapan mereka sepanjang waktu. Dalam apa yang mereka katakan kepada kerabat mereka ketika mereka memanggil mereka,” imbuhnya.

Baca juga: Korea Utara Tuding AS Buat Senjata Biologis di Ukraina

Seperti setiap hari dalam beberapa bulan terakhir, Zelensky selalu menuturkan bahwa Ukraina pantang menyerah.

“Kami melakukan segalanya untuk menimbulkan kerusakan sebanyak mungkin pada musuh dan mengumpulkan dukungan sebanyak mungkin untuk Ukraina,” ucap Zelensky.

Dia menambahkan, Ukraina memiliki beberapa pekan ke depan yang penting, dengan masa liburan yang mendekat di tengah-tengah apa yang disebutnya "perang yang kejam."

Baca juga: 2 Warga AS Tewas di Ukraina Timur, Penyebab Belum Jelas

“Tapi kami akan merayakannya melawan segala rintangan. Karena orang Ukraina tidak akan takut,” tutur Zelensky.

Di sisi lain, Rusia membantah bahwa pihaknyaa sengaja menargetkan warga sipil atau pekerja medis.

Kyiv mengatakan, Moskwa menggunakan terorisme untuk menggertak Ukraina ke dalam kesepakatan damai yang memalukan.

Baca juga: Momen Saat PM Inggris Ikut Latihan Perang Tentara Ukraina, Lemparkan Granat

Berita video "Ukraina Minta Bantuan AS hingga Gas Rusia Kembali Mengalir ke Jerman" dapat disimak di bawah ini


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com