Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Warga AS Tewas di Ukraina Timur, Penyebab Belum Jelas

Kompas.com - 24/07/2022, 13:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Dua warga AS dilaporkan tewas di wilayah Ukraina timur alias Donbass.

Laporan tersebut disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri AS pada Sabtu (23/7/2022), tanpa mengungkapkan rincian lebih lanjut.

Juru bicara tersebut menuturkan, Pemerintah AS telah menghubungi keluarga kedua mendiang dan memberikan semua kemungkinan bantuan konsuler.

Baca juga: Pelabuhan Odessa Diserang Usai Ekspor Gandum Ukraina Dibuka, Zelensky: Rusia Selalu Langgar Perjanjian

Juru bicara itu menolak untuk mengatakan kapan atau penyebab kedua warga AS tersebut meninggal di Donbass, sebagaimana dilansir Reuters.

“Untuk menghormati keluarga selama masa sulit ini, kami tidak memiliki informasi apa-apa lagi," kata juru bicara itu sekaligus mengonfirmasi laporan CNN sebelumnya.

Invasi Rusia ke Ukraina sudah berjalan hampir lima bulan sejak dilancarkan pada 24 Februari.

Baca juga: Turkiye: Rusia Bantah Serang Pelabuhan Odessa Ukraina

Pada awal-awal perang, Ukraina membuka rekrutmen korps tentara asing yang menampung warga negara asing yang mau bertempur di sisi Ukraina.

Beberapa warga AS secara sukarela terbang dan bertempur bersama pasukan Ukraina meski Pemerintah AS memperingatkan rakyatnya untuk tidak mengangkat senjata.

Seorang warga AS tewas dalam pertempuran pada Mei setelah ia bergabung dengan ribuan tentara asing yang secara sukarela membantu Ukraina menangkis pasukan Rusia.

Baca juga: Banjir Kecaman Serangan Rudal Rusia ke Pelabuhan Odessa Ukraina

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pada Jumat (22/7/2022) menyampaikan bahwa sebanyak 40.000 tentara Rusia tewas di medan perang dalam invasi ke Ukraina.

Dalam konferensi pers virtual untuk media asing, Kuleba juga menyebutkan klaim beberapa pencapaian Ukraina di medan perang.

"Ini hari ke-149 agresi militer Rusia skala penuh di Ukraina, di jantung Eropa. Walau Rusia kehilangan hampir 40.000 tentara, Presiden (Vladimir) Putin terus mencoba menghancurkan Ukraina dengan kekuatan militer," kata Kuleba.

Baca juga: Ukraina Buka Ekspor Gandum Lagi, Kabar Baik untuk Indonesia

Berita video "Zelensky Yakin Bisa hancur Leburkan Rusia" dapat disimak di bawah ini


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com