Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Klaim Hantam Sasaran Militer Ukraina di Pelabuhan Odessa Setelah Bantah Menyerang

Kompas.com - 24/07/2022, 20:32 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia pada Minggu (24/7/2022) mengatakan serangan rudalnya di pelabuhan Ukraina, menghancurkan kapal perang Ukraina dan senjata dari Amerika Serikat (AS), setelah sebelumnya membantah melakukan serangan ke pelabuhan Odessa, gerbang Ukraina ke Laut Hitam yang penting untuk ekspor gandum Ukraina.

Serangan pada Sabtu (23/7/2022) terjadi sehari setelah Kyiv dan Moskwa menandatangani perjanjian penting yang disepakati setelah berbulan-bulan negosiasi, yang bertujuan untuk mengurangi krisis pangan global.

Baca juga: Pelabuhan Odessa Diserang Usai Ekspor Gandum Ukraina Dibuka, Zelensky: Rusia Selalu Langgar Perjanjian

“Rudal-rudal jarak jauh presisi tinggi yang diluncurkan dari laut menghancurkan kapal perang Ukraina yang berlabuh dan persediaan rudal anti-kapal yang dikirim oleh Amerika Serikat ke rezim Kyiv,” kata kementerian pertahanan Rusia sebagaimana dilansir dari AFP.

"Pabrik perbaikan dan peningkatan (armada) pasukan Ukraina juga telah rusak," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan di Telegram.

Sebelumnya pada Minggu (24/7/2022), juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan rudal Kalibr Rusia menghancurkan "kapal patroli" Ukraina dalam serangan itu.

Baik tentara Rusia maupun Zakharova tidak memberikan bukti untuk membuktikan klaim tersebut. AFP yang melaporkan berita ini tidak dapat mengonfirmasi klaim tersebut secara independen.

Baca juga: Kenapa Perang Rusia-Ukraina Disalahkan sebagai Pemicu Krisis Pangan Global?

Baca juga: Krisis Pangan Global Semakin Parah, Sekjen PBB Berusaha Buka Keran Gandum Ukraina

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-150 Serangan Rusia ke Ukraina, Rudal Moskwa Hantam Pelabuhan Odessa, UE Cari Pasokan Gas dari Nigeria

Pada Sabtu (23/7/2022), Ukraina menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin melecehkan kesepakatan untuk membuka blokir ekspor biji-bijian yang ditengahi oleh PBB dan Turki.

Zelensky mengklaim serangan di pelabuhan Odessa - salah satu dari tiga pusat ekspor yang ditunjuk di bawah kesepakatan - menunjukkan Moskwa tidak dapat menepati janjinya.

Tetapi Turki mengatakan pada Sabtu (23/7/2022) bahwa Rusia membantah melakukan serangan terhadap pelabuhan tersebut.

"Rusia mengatakan kepada kami bahwa mereka sama sekali tidak ada hubungannya dengan serangan ini dan mereka melihat masalah ini dengan sangat cermat," kata Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Al Jazeera English (@aljazeeraenglish)

Baca juga: Turkiye: Rusia Bantah Serang Pelabuhan Odessa Ukraina

Sekutu Barat Ukraina termasuk Inggris dan Amerika Serikat mengutuk serangan itu.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan serangan itu menimbulkan "keraguan serius pada kredibilitas komitmen Rusia" terhadap kesepakatan.

Militer Ukraina mengatakan pertahanan udaranya telah menembak jatuh dua rudal jelajah, tetapi dua lagi menghantam pelabuhan itu Sabtu (23/7/2022).

Zelensky mengatakan bahwa sekitar 20 juta ton produk dari panen tahun lalu dan tanaman saat ini akan siap diekspor berdasarkan perjanjian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com