Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tolong Berhenti Tanya Ukraina Kapan Negosiasi Damai Dilanjutkan, Rusia Hanya Ingin Perang"

Kompas.com - 23/07/2022, 10:12 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KYIV, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pada Jumat (22/7/2022) meminta media berhenti menanyakan kelanjutan negosiasi damai ke negaranya.

Kuleba dalam konferensi pers virtual untuk media asing yang turut dihadiri Kompas.com mengatakan, Rusia saat ini tidak mau damai, hanya ingin perang.

"Anda sering bertanya kepada saya apa status negosiasi damai, kapan negosiasi akan dilanjutkan, kapan kesepakatan damai dapat dicapai."

"Jawaban saya sederhana. Ketika Rusia mulai menginginkan perdamaian, bukan perang. Saat ini tidak begitu," ujar Kuleba.

Baca juga: Ekspor Gandum Ukraina, Kyiv Cuma Mau Deal dengan PBB dan Turkiye, Tanpa Rusia

Ia menambahkan, Rusia tidak terlihat mencari perdamaian dan terus menebar teror dengan sengaja menargetkan warga sipil.

"Saya ingin memperjelas, tidak ada seorang pun di dunia yang menginginkan perang ini kecuali Rusia dan Presiden (Vladimir) Putin, dan tidak ada negara lain yang menginginkan perdamaian seperti halnya Ukraina," lanjut Kuleba.

"Oleh karena itu saya meminta kepada Anda, media. Tolong berhenti menanyakan Ukraina kapan negosiasi damai akan dilanjutkan, dan arahkan pertanyaan ini ke Moskwa."

Ambulans melaju melewati bangunan yang terbakar di Kharkiv, Ukraina timur, 2 April 2022. Dalam lanjutan perang Rusia vs Ukraina terkini, pihak Kyiv mengatakan bahwa pasukan Moskwa mundur dari wilayah sekitar ibu kota dan Chernihiv.AFP/FADEL SENNA Ambulans melaju melewati bangunan yang terbakar di Kharkiv, Ukraina timur, 2 April 2022. Dalam lanjutan perang Rusia vs Ukraina terkini, pihak Kyiv mengatakan bahwa pasukan Moskwa mundur dari wilayah sekitar ibu kota dan Chernihiv.
Kuleba turut menjabarkan situasi perang Rusia-Ukraina terkini, terutama dalam dua hari terakhir yaitu sebagai berikut:

  • Rudal Rusia hantam gudang bantuan kemanusiaan di Mykolaiv, berton-ton bantuan kemanusiaan untuk anak-anak dan orang tua hancur.
  • Penembakan Rusia di pasar sentral Bakhmut, banyak korban berjatuhan.
  • Kamis (21/7/2022) pagi, penembakan di permukiman padat penduduk Kharkiv menewaskan sedikitnya empat warga sipil dan melukai 25 orang termasuk satu anak kecil.
  • Jumat (22/7/2022) malam, 100 rudal Rusia menghantam Nikopol, menewaskan sedikitnya satu warga sipil.

Meski begitu, Kuleba mengeklaim bahwa Ukraina berhasil bertahan dengan membunuh 40.000 tentara Rusia di medan perang, dan membebaskan ribuan warga yang terjebak di kota-kota.

"Kapan Rusia akan menyadari perang ini tidak akan berhasil, mengakhirinya, dan membawa penjajah kembali ke keluarga mereka," pungkas Kuleba.

Baca juga: Kepala MI6: Rusia Akan Kehabisan Tenaga lalu Ukraina Menyerang Balik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com