KYIV, KOMPAS.com - Kyiv pada Jumat (22/7/2022) mengatakan, pihaknya hanya akan menandatangani kesepakatan ekspor gandum Ukraina dengan Turkiye dan PBB, tidak dengan Rusia.
"Ukraina tidak menandatangani dokumen apa pun dengan Rusia. Kami akan menandatangani perjanjian (ekspor gandum Ukraina) dengan Turkiye dan PBB," tulis ajudan presiden Ukraina Mykhaylo Podolyak di Twitter.
Ia menambahkan, Rusia akan menandatangani perjanjian serupa ekspor gandum Ukraina secara terpisah.
Baca juga: Kesepakatan Ekspor Gandum Ukraina Akan Ditandatangani Rusia
Regarding the Istanbul agreement "on the export of ???????? grain". Previously.
1. Ukraine does not sign any documents with Russia. We sign an agreement with Turkey and the UN and undertake obligations to them. Russia signs a mirror agreement with Turkey and the UN. 1/2
— ??????? ??????? (@Podolyak_M) July 22, 2022
Podolyak juga menegaskan, tindakan militer akan diambil terhadap provokasi apa pun dari Rusia. Kapal-kapal dan perwakilan Moskwa tidak akan diizinkan masuk ke pelabuhan yang dipakai untuk ekspor gandum Ukraina.
Menurut keterangan Podolyak, semua inspeksi kapal kargo yang diperlukan akan dilakukan oleh kelompok gabungan di perairan Turkiye.
Baca juga:
"Delegasi negara yang dipimpin oleh Menteri Infrastruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov tiba di Istanbul untuk negosiasi penyelesaian masalah gandum," kata Kementerian Infrastruktur Ukraina di Telegram, dikutip dari kantor berita AFP.
Kementerian tersebut juga mengunggah foto pertemuan para delegasi dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
"Sekjen sekali lagi menyatakan dukungannya untuk membuka blokade pelabuhan Ukraina dan meyakinkan bahwa keamanan adalah prioritas yang tak terbantahkan bagi PBB," kata kementerian itu.
Sekitar 25 juta ton gandum dan biji-bijian tertahan di pelabuhan Ukraina oleh kapal perang Rusia dan ranjau darat yang dipasang Kyiv untuk mencegah serangan amfibi.
Baca juga: Ukraina Bisa Segera Ekspor Gandum, Rusia Siapkan Dokumen Akhir
Pemblokiran ekspor gandum Ukraina memicu lonjakan harga pangan global dan menimbulkan kekhawatiran kelaparan, terutama di negara-negara miskin dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.