Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala CIA: China Belajar dari Invasi Rusia untuk Serang Taiwan

Kompas.com - 21/07/2022, 19:01 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kepala CIA Bill Burns mengatakan China mungkin mengambil pelajaran dari kegagalan Rusia di Ukraina.

Dilansir Insider, dia mengatakan perang kemungkinan besar tidak akan menggoyahkan tekad China untuk menyerang Taiwan tetapi mempengaruhi "bagaimana dan kapannya."

Burns juga mengatakan China mungkin sekarang tahu bahwa "kekuatan yang berlebihan" dibutuhkan untuk kemenangan.

Baca juga: Warga China Marah, Pemerintah Bobol 84 Rumah demi Cari Kontak Dekat Pasien Covid-19

Berbicara kepada NBC di Forum Keamanan Aspen, Burns mengatakan Cina mungkin telah belajar pelajaran penting dari perang.

Ia berspekulasi bahwa China kemungkinan besar telah paham kinerja buruk pasukan Rusia dan "kegagalan strategis" Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina.

Terlepas dari kekhawatiran ini, Burns memperingatkan bahwa tekad Presiden China Xi Jinping untuk "memastikan kendali China" atas Taiwan tidak boleh diremehkan.

Baca juga: China Tanggapi Kabar Rencana Kunjungan Ketua DPR AS ke Taiwan

"Saya pikir pimpinan China sedang mencoba mempelajari pelajaran dari invasi Rusia ke Ukraina," katanya.

"Saya pikir hal itu mungkin tidak mempengaruhi pertanyaan apakah pemimpin China mungkin memilih beberapa tahun ke depan untuk menggunakan kekuatan untuk mengendalikan Taiwan, tetapi bagaimana dan kapan mereka akan melakukannya," tambahnya.

Burns menambahkan bahwa China kemungkinan telah mengamati bahwa "kekuatan yang berlebihan" akan diperlukan untuk memastikan "kemenangan yang cepat dan menentukan" dalam upaya invasi apapun.

Dia membandingkan hal ini dengan konflik Rusia di Ukraina, yang katanya "bukan akhir politik yang berkelanjutan."

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Turis Terjebak di China akibat Lockdown Dadakan | Gejala Utama Covid-19 Berubah

Dengan mengingat faktor-faktor tersebut, Burns mengatakan bahwa kepemimpinan China mungkin sedang mencari "kekuatan yang luar biasa" dan "meningkatkan ekonomi mereka terhadap kemungkinan sanksi internasional".

Mengenai prioritas Xi, Burns mengatakan bahwa ia mungkin berfokus pada memperkuat kekuasaannya selama Kongres Partai Komunis mendatang dan menjaga ekonomi China tetap stabil.

Namun, ia menambahkan bahwa kemungkinan invasi Taiwan akan "lebih tinggi" pada akhir tahun 2020-an.

Baca juga: Jejak Kaki Dinosaurus Berusia 100 Juta Tahun Ditemukan di Restoran China

Pemerintah China mengeklaim Taiwan sebagai "provinsi pemberontak" yang merupakan bagian dari wilayahnya, sementara Taiwan memandang pulau itu sebagai negara yang merdeka dan mandiri dengan militernya sendiri.

Tokoh politik, termasuk mantan presiden Donald Trump, berspekulasi bahwa China kemungkinan akan melakukan serangan militer ke Taiwan, khususnya setelah Putin menginvasi Ukraina pada bulan Februari.

Baca juga: 2.000 Turis Terjebak di Kota Resor China Setelah Lockdown Mendadak Covid-19

Taiwan saat ini sedang berusaha untuk menopang pertahanan mereka dalam persiapan untuk potensi invasi Cina dengan pelatihan untuk perang perkotaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com