Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reformasi Saudi dan Kemungkinan Normalisasi dengan Israel

Kompas.com - 15/07/2022, 17:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Namun, kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Arab Saudi pada pekan ini tampaknya akan mengembalikan posisinya di panggung internasional, dan memaksa para pemimpin dunia untuk berurusan dengannya.

Pangeran MBS, dikenal karena ambisinya yang sangat besar, mulai dari membangun megacity futuristik yang dikenal sebagai NEOM hingga mengobarkan perang tujuh tahun di negara tetangga, Yaman.

Pria yang beken dengan sebutan MBS itu diketahui menyukai makanan cepat saji dan video gim Call of Duty. Dia juga sangat kaya, memiliki kapal pesiar senilai 500 juta dollar AS hingga puri istana di Perancis.

Tidak seperti pangeran Saudi lainnya yang berbicara dengan aksen Inggris dan bergaya dengan setelan jas, dan gelar Oxford, MBS menganut akar Badui negara itu, yang terbiasa mengenakan jubah tradisional dan sandal.

Baca juga: Tak Ada Normalisasi Arab Saudi-Israel dalam Lawatan Biden

Di bawah pemerintahannya, polisi agama kerajaan tidak lagi memiliki wewenang. Bioskop kembali dibuka, turis asing bebas masuk, terselenggaranya festival film, opera, Grand Prix Formula 1, tinju kelas berat, hingga gulat profesional,

Namun, dia juga telah memenjarakan para kritikus dan melakukan upaya pembersihan elit bangsa dengan menahan dan mengancam sekitar 200 pangeran dan pengusaha di hotel Ritz-Carlton Riyadh dalam tindakan keras anti-korupsi 2017.

"MBS adalah karakter yang sangat memecah belah, dipuji oleh para pendukung sebagai pengubah permainan yang telah lama ditunggu-tunggu," tulis Ben Hubbard dalam MBS: The Rise to Power of Muhammad bin Salman.

"Dia bertekad untuk memberi Saudi masa depan yang cerah, makmur, dan menunjukkan kemauan yang teguh untuk menghancurkan musuh-musuhnya," tambahnya.

Pangeran MBS telah berjanji untuk membentuk Arab Saudi yang moderat dan menarik investor internasional untuk visi 2030 yang luas untuk mendiversifikasi ekonomi yang bergantung pada minyak.

Baca juga: Biden Bela Kunjungan ke Arab Saudi meski Sempat Sebut Putra Mahkota sebagai Paria

Ambisi Arab Saudi jadi Islam Moderat

"Kami ingin menjalani kehidupan normal,” katanya kepada para pemimpin bisnis di Riyadh. "Yang kami lakukan adalah kembali ke diri kami sebelumnya, Islam moderat yang terbuka untuk semua agama dan terbuka untuk dunia."

"70 persen penduduk Saudi berusia di bawah 30 tahun dan sejujurnya, kami tidak akan menghabiskan 30 tahun ke depan hidup kami berurusan dengan ide-ide ekstremis. Kami akan menghancurkan mereka hari ini," ungkap MBS.

Inisiatif MBS yang paling ambisius adalah proyek NEOM senilai 500 miliar dollar AS di pantai Laut Merah, yang ditenagai oleh energi surya dan dikelola oleh robot, yang digambarkan sang pangeran sebagai lompatan peradaban bagi kemanusiaan.

Mencerminkan harapan penduduk muda negara itu, Pangeran MBS telah melonggarkan pembatasan hak-hak perempuan, memungkinkan mereka untuk mengemudi mobil, menghadiri acara olahraga dan konser bersama laki-laki, dan mendapatkan paspor tanpa harus meminta persetujuan wali laki-laki.

Seiring dengan reformasi yang dijalankan MBS, muncul tindakan keras terhadap para pembangkang, termasuk intelektual dan aktivis hak-hak perempuan, bagian dari strategi nyata untuk membasmi jejak oposisi sebelum transfer kekuasaan resmi dari Raja Salman.

Pergeseran ini mungkin merupakan pengakuan bahwa Pangeran MBS, yang masih berusia 30-an, dapat memerintah Arab Saudi selama setengah abad atau lebih.

Baca juga: Arab Saudi Terapkan Kuota Haji Sistem Undian untuk Sejumlah Negara, Apa Dampaknya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com