RIYADH, KOMPAS.com - Arab Saudi memutuskan membuka wilayah udara Kerajaan untuk semua maskapai penerbangan yang memenuhi persyaratan.
Keputusan ini diumumkan oleh Otoritas Umum Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA) pada Kamis (14/7/2022) malam waktu setempat.
“(Keputusan itu) Untuk melengkapi upaya yang bertujuan untuk mengkonsolidasikan posisi Kerajaan sebagai pusat global yang menghubungkan tiga benua dan untuk meningkatkan konektivitas udara internasional," ungkap GACA dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.
Baca juga: Arab Saudi Pakai Teknologi Terbaru untuk Pantau Haji 2022, Ini Bentuknya
Keputusan Arab Saudi membuka wilayah udara untuk semua maskapai penerbangan ini pun memperkuat sinyal akan adanya normalisasi dengan Israel.
Kebijakan ini menjadi sebuah isyarat keterbukaan Arab Saudi yang nyata terhadap Israel, menjelang kedatangan Presiden AS Joe Biden.
Sebelumnya, seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters, bahwa Arab Saudi akan segera mengizinkan penerbangan tanpa batas ke maskapai penerbangan Israel dan mengizinkan penerbangan charter langsung dari Israel bagi umat Islam yang berpartisipasi dalam ziarah haji tahunan di Mekah.
Sementara, dikutip dari AFP, AS telah mengisyaratkan dalam beberapa pekan terakhir bahwa lebih banyak negara Arab dapat mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan hubungan dengan Israel.
Semua mata pun tertuju pada Arab Saudi, tempat Biden akan melakukan kunjungan pada Jumat sore waktu setempat, meskipun sebelumnya bersumpah untuk memperlakukan kerajaan sebagai "paria" atas pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi pada 2018.
Baca juga: Kunjungi Israel, Biden Tegaskan Sikap AS soal Nuklir Iran
Biden, yang memulai tur regionalnya di Israel pada Rabu (13/7/2022), akan melakukan perjalanan langsung dari negara Yahudi ke Arab Saudi.
Biden akan menjadi presiden AS pertama yang terbang dari Israel ke negara Arab yang tidak mengakuinya.
Pada 2017, pendahulunya, Donald Trump, melakukan perjalanan terbalik.
Riyadh telah berulang kali mengatakan akan tetap berpegang pada posisi Liga Arab yang telah berusia puluhan tahun untuk tidak menjalin hubungan resmi dengan Israel sampai konflik dengan Palestina diselesaikan.
Tetapi, kerajaan tidak menunjukkan penentangan ketika sekutu regionalnya, Uni Emirat Arab, menjalin hubungan diplomatik dengan Israel pada 2020, diikuti oleh Bahrain dan Maroko di bawah Kesepakatan Abraham yang ditengahi AS.
Tak lama setelah Kesepakatan Abraham diumumkan, Arab Saudi mengizinkan sebuah pesawat Israel melintas dalam perjalanan ke Abu Dhabi dan mengumumkan bahwa penerbangan UEA ke "semua negara" dapat melewati kerajaan itu.
Pengumuman otoritas Arab Saudi terbaru kali ini pun secara efektif mencabut pembatasan penerbangan pada pesawat yang bepergian ke dan dari Israel.
Baca juga: Terkait Nuklir Iran, AS dan Israel Sepakat Teken Deklarasi Yerusalem
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.